Jakarta, innews.co.id – Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja memastikan perseroan akan tetap membagikan dividen dari laba tahun buku 2020 kepada para pemegang saham emiten berkode BBCA itu. Hal itu dilakukan setelah perusahaan menebar dividen interim pada akhir tahun 2019.
“Sementara itu, untuk dividen total akan kami umumkan pada April tahun 2021. Yang jelas rasio kecukupan modal akan tetap kuat,” kata Jahja, Jumat (1/1/2021).
Per November 2020, BCA mencatat laba bersih individual sebesar Rp 24,74 triliun. Adapun pada tahun 2019, total dividen final yang dibagikan perseroan adalah Rp 13,68 triliun atau 47,9 persen dari laba bersih BCA Rp 28,56 triliun.
Dia menerangkan, BCA akan berupaya untuk mendukung perbaikan kinerja pelaku usaha tahun ini yang juga diharap dapat meningkatkan apresiasi investor.
Tak hanya itu, suku bunga pun akan ditahan pada posisi rendah sehingga diharapkan lebih banyak permintaan kredit berkualitas yang mampu mendorong kinerja fungsi intermediasi. “Kalau bisa suku bunga kredit tetap rendah, dan harapannya bisa turun lagi tergantung arahan BI, untuk mendorong kinerja ekonomi lebih berkualitas,” ujarnya.
Sebelumnya, BCA mengumumkan penurunan suku bunga deposito rupiah ke level 3,45 persen per 17 September 2020. Pada akhir tahun lalu suku bunga deposito BCA masih 4,5 persen.
Suku bunga deposito BCA kemudian turun per Juni 2020 lalu menjadi 3,8 persen. Angka tersebut turun lagi pada 14 Agustus 2020. Saat itu suku bunga deposito BCA untuk semua nilai simpanan dan jangka waktu kompak turun ke level 3,5 persen. (IN)
Be the first to comment