AAI Sepakat Menyatu Lewat Munaslub Bersama: Role Model Bagi OA Lain

Ketiga Ketua Umum AAI (ka-ki), Dr. palmer Situmorang, Arman Hanis, dan Dr. Ranto Simanjuntak, sepakat kembali menyatu

Jakarta, innews.co.id – Asosiasi Advokat Indonesia (AAI) yang sebelumnya terbelah menjadi 3, kini bersepakat untuk kembali menyatu dengan spirit kebersamaan dan menjaga kemesraan yang selama ini sudah terjalin.

Ketiga ketua umum yakni, Dr. Palmer Situmorang, Ranto Parulian Simanjuntak, dan Arman Hanis, menandatangani kesepakatan untuk menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Bersama, di Hotel Pullman, Jakarta, Selasa (7/5/2024).

Tiga kubu AAI sepakat menyatu melalui mekanisme Munaslub Bersama

“AAI ini unik. Sudah pecah 3, tapi semua terdaftar di Kemenkumham. Karena itu, kami merasa sudah waktunya AAI kembali dipersatukan melalui mekanisme Munaslub Bersama yang rencananya akan diadakan selambatnya tahun 2025,” kata Palmer Situmorang, dalam keterangan persnya, usai penandatanganan kesepakatan bersama.

Palmer menegaskan, terpecahnya AAI merupakan kecelakaan sejarah. Namun, hal tersebut kini akan diperbaiki dengan kesediaan dan kerendahatian dari semua pihak. “Kami sudah berdiskusi panjang lebar terkait penyatuan ini dan sepakat untuk mendorong penyatuan ini demi memberikan pelayanan lebih maksimal terhadap anggota dan para pencari keadilan,” tuturnya.

Dr. Palmer Situmorang, Ketua Umum AAI Officium Nobile tengah memberikan sambutan

Harus diakui, lanjut pengacara senior yang pernah menjadi keluarga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini, AAI mengalami puncak kejayaan pada periode 2005-2010 dibawah kepemimpinan Denny Kailimang dan mengalami kemerosotan pada periode 2015. “Ini ada bentuk rekonsiliasi terbesar di negeri ini, selain yang pernah terjadi di tubuh HKBP,” tukas Palmer.

Sementara itu, Ranto Simanjuntak menegaskan, penyatuan ini merupakan kehendak baik dari para pemimpin dan jajaran AAI dari ketiga kubu. “Kami yakin dengan penyatuan ini akan membawa angin segar bagi kemajuan advokat di Indonesia,” tuturnya.

Di sisi lain, Arman Hanis mengatakan, para Ketum sudah intens membicarakan hal ini. “Nanti dalam Munaslub bersama akan dilakukan pemilihan Ketua Umum, di mana ketiga Ketum AAI saat ini tidak akan ikut ‘bertarung’ lagi. Kami memberikan kesepakatan kepada siapa yang mau maju dan benar-benar memimpin AAI pasca rekonsiliasi,” tukasnya.

Ketiganya meminta agar penyatuan ini bisa disuarakan ke tingkat pimpinan cabang dan seluruh anggota. “Nanti akan dibentuk tim khusus, di mana masing-masing AAI mengirim 5 perwakilan. Tim khusus ini yang akan menggodok penyesuaian AD/ART dan penyelenggaraan Munaslub Bersama,” urai Palmer.

Dijelaskan, penyatuan AAI sebagai bentuk kecintaan terhadap organisasi dan kerinduan untuk membangun organisasi dengan segala potensi yang ada. “Perpecahan bukan solusi membangun organisasi. Tapi bagaimana kita membangun wadah tercinta ini untuk bisa lebih maju dan berkembang lagi,” seru Palmer yang diaminkan oleh Arman dan Ranto.

Acara bersejarah itu disaksikan langsung oleh para Sekjen dari masing-masing kubu AAI dan pengurus lainnya. (RN)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan