
Yogyakarta, innews.co.id – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono ke X diminta tegas dalam memberantas premanisme di seantero daerah tersebut. Sebab faktanya, selama ini keberadaan preman-preman dirasa sangat mengganggu.
Penegasan ini disampaikan Aliansi Warga Jogjakarta (AWJ) dalam rilisnya yang diterima innews, Sabtu (19/6/2021) malam. “Kami meminta Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono ke X untuk memberikan perhatian serius terhadap premanisme dan penjualan miras di Yogyakarta,” ujar AWJ dalam keterangan resminya.
Tidak itu saja, AWJ juga meminta Kapolda DIY untuk menindak tegas para preman yang menjadi pemabuk atau beking penjual miras karena sangat meresahkan masyarakat serta warga Yogyakarta.
“Jangan sampai ada gerakan lebih besar lagi di Yogyakarta untuk menolak premanisme yang bisa berdampak daerah ini tidak kondusif,” ujar AWJ.
Maraknya premanisme di Yogyakarta nampak dari video yang tersebar di media sosial dimana ada kejadian para preman, pemabuk, dan beking penjual miras di Babarsari, Sleman, Jogjakarta yang berteriak-teriak serta menantang dan mengancam ormas atau laskar di Yogjakarta yang tengah melakukan giat amar ma’ruf nahi munkar, Jumat, 18 Juni 2021. Banyak yang seperti jagoan membawa senjata tajam, seolah-olah berdiri di atas hukum.
AWJ juga mengajak semua warga Yogyakarta untuk menjadikan daerah ini sebagai kota yang ramah, nyaman serta kondusif. Tidak dibikin gaduh oleh para preman serta pemabuk. (BY)
Be the first to comment