
Jakarta, innews.co.id – Cepatnya penetapan enam orang tersangka tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, menjadi bukti keseriusan aparat kepolisian bersama tim gabungan independen pencari fakta (TGIPF), dalam mengungkap pihak yang bertanggung jawab terhadap kerusuhan yang terjadi, Sabtu, 1 Oktober itu dan berujung 131 orang meninggal dan 180 lainnya luka-luka.
“Kami mengapresiasi kinerja TGIPF dan jajaran Kepolisian RI dalam mengungkap kasus tersebut. Patut disayangkan, pertandingan sepakbola yang harusnya jadi hiburan bagi masyarakat, malah berakhir tragis,” kata Monisyah Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Seknas Jokowi, dalam keterangan persnya, di Jakarta, Jum’at (07/10/2022).
Meski begitu, lanjut Monisyah, kerja kepolisian dan TGIPF yang cepat telah memberi kepastian kepada masyarakat bahwa penanganan kasus tersebut akan berjalan lancar. “Kita beri kesempatan aparat kepolisian melakukan penyidikan lebih lanjut, sehingga kasus tersebut bisa segera disidangkan,” ujarnya.
Monisyah meminta masyarakat untuk stop saling menyalahkan. “Tidak perlu mengkambinghitamkan pihak manapun juga. Biarkan penegak hukum bekerja mengusut dan menuntaskan kasus ini. Berikan kepercayaan kepada Polri dan TGIPDF. Kita sudah lihat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terus mengawal kasus ini,” serunya.
Sementara itu, Ketua Seknas Dakwah dan Dzikir Jokowi KH. Rizal Maulana meminta agar insiden di Stadion Kanjuruhan itu tidak dipolitisasi. “Kita semua bersedih, Indonesia berduka. Tapi janganlah lantas menggiring persoalan ini ke ranah politik,” pintanya.
Dia berharap kejadian di Kanjuruhan menjadi bahan evaluasi semua pihak yang terlibat, termasuk juga para suporter atau Aremania. “Kedepan, para suporter harus sportif dan bisa menerima, baik kemenangan maupun kekalahan tim kesayangannya. Pertandingan sepakbola harus dijadikan sebagai ajang silaturahmi, menjaga keharmonisan, keakraban, dan persaudaraan,” tuturnya.
Kepada PSSI dan pemerintah, Ustad Rizal berharap, bisa dibuatkan konsep pembinaan bagi suporter. “Saat ini, prestasi tim sepakbola Indonesia lagi menanjak. Itu jarus dibarengi dengan perilaku suporter yang sopan, terutama saat menonton pertandingan. Jangan sampai ulah suporter yang kurang baik, mencoreng citra sepakbola Indonesia di dunia internasional,” pungkasnya. (RN)
Be the first to comment