Atasi Masalah Sampah, Ini Solusi Dari Diana Dewi

Ketua Umum KADIN DKI Jakarta, Hj. Diana Dewi

Jakarta, innews.co.id – Sampah selalu menjadi masalah krusial di banyak daerah, tak terkecuali di Jakarta. Penanganan limbah yang berasal dari berbagai tempat ini selalu memusingkan, terutama ditengah jumlah penduduk yang terus meningkat.

Alih-alih Jakarta mau jadi Kota Global, namun sejauh ini belum ada solusi konkrit terkait penanganan sampah.

“Masalah sampah butuh penanganan yang tepat dan berorientasi ramah lingkungan,” kata pengusaha sukses yang juga Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) DKI Jakarta, Diana Dewi, dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa (25/6/2024).

Saat ini bergulir beberapa rencana terkait penanganan masalah sampah. Mulai dari pembangunan Refuse Derived Fuel (RDF) dan Pulau Sampah.

“Mungkin untuk jangka pendek, solusi ini bisa tepat. Namun, terkhusus Jakarta, rasanya tidak bisa hanya mengandalkan pendekatan seperti itu saja,” ujar Founder Toko Daging Nusantara ini.

Di sisi lain, banyak para ahli lingkungan hidup menilai dua solusi tersebut memiliki dampak buruk bagi lingkungan yang sudah memiliki masalah polusi udara.

Diana membeberkan solusi yang bisa dilakukan. “Langkah prioritas yang perlu dilakukan adalah mencari solusi di sisi hulu terlebih dahulu. Seperti, menekan produksi sampah dengan metode yang ramah lingkungan melalui penggunaan maggot. Juga meningkatkan gerakan pemilahan sampah organik di tingkat RT/RW, hingga memaksimalkan peran bank sampah,” urai CEO PT Suri Nusantara Jaya ini.

Penanganan sampah, sambung Diana, harus berorientasi jangka panjang, bukan hanya sesaat saja. Dan, tidak menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan. “Jangan sampai masalah sampah teratasi, tapi muncul lagi masalah lainnya yang mengikuti,” tukasnya.

Untuk itu, dirinya mendorong Pemerintah Provinsi Jakarta dapat terus bekerja maksimal mengatasi permasalahan sampah di Jakarta. “Pastinya penanganan sampah harus dari hulu ke hilir. Dan itu harus dilaksanakan dengan keterlibatan penuh dari masyarakat. Dengan kata lain, warga juga diberi penyadaran untuk membuang sampah dan senantiasa menjaga kebersihan lingkungan,” imbuh Diana Dewi.

Lebih dari itu, masih kata Diana, untuk menjadi Kota Global, masalah harus segera dicarikan solusinya. (RN)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan