BAMAG Nasional Surati Presiden Jokowi Soal Dampak Buruk Aksi Intoleran

Dr. Japarlin Marbun, M.Pdk., Ketua Umum BAMAG Nasional

Jakarta, innews.co.id – Melihat terus meningginya aksi intoleran di Tanah Air sejak awal 2023, Badan Musyawarah Antar Gereja Nasional (BAMAG Nasional) secara khusus menyurati Presiden RI Joko Widodo, dengan harapan bisa mendapat atensi lebih terhadap persoalan-persoalan tersebut.

Dalam surat yang ditandatangani oleh Dr. Japarlin Marbun, M.Pdk., (Ketua Umum) dan Dr. Hence Bulu, SE., M.Th (Sekretaris Jenderal), disampaikan bahwa pihaknya menyampaikan aspirasi umat Kristen Indonesia terkait isu-isu intoleran yang berdampak buruk atas kerukunan antar-umat beragama di Indonesia yang dapat memecah belah kesatuan dan persatuan antar-umat beragama di negara ini.

Dikatakan, BAMAG Nasional mendukung serta mengapresiasi kinerja Pemerintah yang telah memperjuangkan keadilan serta kebebasan masyarakat untuk memeluk agama dan kepercayaan masing-masing sesuai dengan amanat Pasal 29 ayat 2 UUD 45, yang secara tegas menyatakan, “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu”.

Selain itu, BAMAG nasional juga mendukung Pemerintah dalam memberantas oknum-oknum intoleransi yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan serta kerukunan antar-umat beragama di Indonesia.

Disampaikan pula bahwa BAMAG Nasional mendukung penegakan hukum bagi oknum pelanggar konstitusi dalam menegakkan keadilan serta kerukunan umat beragama di negara kita.

“Kami meminta pihak kepolisian dan kejaksaan untuk mengawal proses hukum oknum-oknum pelanggar konstitusi serta meminta penegakkan hukum yang seadil-adilnya tanpa takut akan ancaman dari pihak-pihak intoleran dalam menegakan hukum di negara kita,” tegasnya.

BAMAG Nasional berharap Presiden Jokowi bisa memberikan atensi lebih terkait hal tersebut. “Kami meminta perhatian khusus Presiden Joko Widodo untuk persoalan tersebut, guna terwujudnya persatuan dan kesatuan NKRI dan kerukunan antar-umat beragama di Indonesia. Dengan begitu, maka rakyat Indonesia akan merasa aman dan damai dalam memeluk agama dan kepercayaan masing-masing tanpa ada gangguan dari pihak-pihak tertentu,” pungkasnya. (RN)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan