Bicara ‘Kabinet’ IPPAT, Emmanuel Mali: “Jangan Pilih Orang yang Hanya Numpang Tenar”

Emmanuel Mali Ketua Pengurus Wilayah (Pengwil) IPPAT Nusa Tenggara Timur

Jakarta, innews.co.id – Pasca Kongres Luar Biasa (KLB) Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (IPPAT), menjadi tugas ketua umum terpilih untuk menyusun kabinetnya periode 2021-2024. Tentu bukan perkara mudah.

Jauh-jauh hari, Emmanuel Mali Ketua Pengurus Wilayah (Pengwil) IPPAT Nusa Tenggara Timur sudah mengingatkan agar ketua umum terpilih dapat memilih orang-orang yang loyal dan total mengabdi bagi kemajuan perkumpulan, bukan mereka yang hanya numpang tenar saja.

“Kepengurusan nanti sejatinya diisi oleh orang-orang yang loyal dan mau total mengabdi untuk membangun dan memajukan IPPAT, bukan mereka yang hanya numpang tenar,” kata Emmanuel dalam pesannya kepada innews, Jumat (26/3/2021) malam.

Alasannya, beberapa waktu lamanya IPPAT telah melalui kemelut panjang. Untuk itu, saat ini IPPAT butuh orang-orang yang mampu mengembalikan marwah dan martabat perkumpulan secara baik. “Untuk saat ini, kita butuh kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas untuk memajukan IPPAT,” ujar Emmanuel lagi.

Logo IPPAT

Dia mengatakan, kalau kita melihat bagaimana IPPAT berproses, mulai dari Kongres VII di Makassar hingga KLB di Lombok, itu sangat luar biasa. “Semua peristiwa harus diambil hikmahnya dan selalu disyukuri. Karena pada akhirnya juga untuk kebaikan bersama,” imbuhnya.

Ketika disinggung soal munculnya gugatan terhadap pelaksanaan KLB, Emmanuel balik bertanya, “Apa tujuan akhir yang ingin dicapai dari gugatan tersebut?”

Sebab, menurutnya, pelaksanaan KLB, selain merupakan perintah pengadilan, juga hasil kesepakatan damai para pihak dihadapan Kementerian ATR/BPN yang adalah Pembina IPPAT sendiri. Bagi Emmanuel, perlu kejernihan hati dan pikiran dalam menyikapi kemelut di IPPAT.

“Bukankah lebih baik memberikan masukan yang konstruktif agar IPPAT bisa dikelola dengan lebih baik lagi, ketimbang gugat menggugat? Dan lagi, jabatan seorang ketua umum/pengurus hanya tiga tahun saja,” tandasnya.

Notaris/PPAT yang berada di Kupang ini menilai, gugatan hanya buang-buang energi saja. “Setiap kita anggota IPPAT punya tanggung jawab moril memajukan perkumpulan ini,” tegasnya.

Karenanya, Emmanuel mengajak seluruh anggota IPPAT, baik yang menghadiri KLB ataupun yang tidak, untuk menghormati dan menghargai hasil KLB. Tidak itu saja, diharapkan semua anggota secara proaktif, diminta atau tidak, bersedia memberi masukan, sekaligus kritis terhadap kinerja pengurus yang baru. “Silahkan saja beri masukan, bahkan kritik yang membangun. Tentu semuanya untuk membesarkan IPPAT. Jadikan perkumpulan ini bermartabat dan dihormati karena semua PPAT adalah pejabat publik yang punya peran besar bagi bangsa ini,” pungkasnya. (RN)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan