Bekasi, innews.co.id – Menjadi calon legislatif adalah pilihan politik setiap warga negara. Namun, harus memiliki tujuan jelas, bukan memperjuangkan visi-misi pribadi, melainkan menggolkan aspirasi dan visi rakyat.
Seperti yang akan dijalankan Jahya D.A. Tampemawa, calon anggota DPR RI dari PDI-Perjuangan daerah pemilihan Jawa Barat VI meliputi Kota Depok dan Kota Bekasi, pada Pileg 2024 nanti.
“Saya tidak punya visi pribadi. Karena bila nanti saya duduk sebagai anggota dewan yang harus saya perjuangkan adalah aspirasi dan visi rakyat,” kata Jahya, dalam keterangan persnya, Rabu (6/12/2023).
Justru dirinya mengesampingkan visi dan keinginan pribadinya. “Jadi bukan mengerjakan apa yang menjadi kehendak saya sendiri, tapi apa yang diinginkan oleh rakyat,” tukasnya.
Pria berdarah Minahasa ini melihat saat ini persoalan hukum masih menjadi hal yang krusial ditengah masyarakat. Dia mengaku, setiap kali blusukan, kerap menemui masalah hukum yang dialami masyarakat. Salah satunya soal ketenagakerjaan.
Baginya, UU Ketenagakerjaan saat ini masih lebih banyak merugikan para pekerja. Dicontohkan, kalau ada pekerja yang mau menuntut hak-haknya terkait pesangon, pola penyelesaiannya berbelit dan berjenjang. Harus melakukan pertemuan bipartit kemudian ke tripartit, baru ke Pengadilan Hubungan Industrial (PHI).
Jahya yang baru saja merayakan ulangtahun ke-55 ini menegaskan harusnya tidak seperti itu. “Tidak harus berjenjang yang membikin pekerja kelelahan. Cukup saja kesepakatan antara pekerja dan pemberi kerja. Pun kalau pekerja memilih langsung ke PHI, ya tidak perlu melalui bipartit,” tegasnya.
Dia juga mencontohkan demo buruh yang marak akhir-akhir ini. “Demo itu bentuk ketidakpuasan kepada penyelenggara negara. Lantas, siapa yang harus menyesuaikannya? Tentu negara. Siapa yang dapat menyuarakan itu ke negara? Pastinya wakil-wakil rakyat yang perlu melihat persoalan dibawah, apa yang menjadi jeritan rakyat,” seru Jahya.
Karenanya, dia siap bekerja untuk rakyat. Memperjuangkan apa yang menjadi aspirasi masyarakat serta menjadi jembatan menyuarakan ke level atas. (RN)
Be the first to comment