Jakarta, innews.co.id – Banyak pihak memprediksi tahun 2023, Indonesia termasuk negara yang masuk resesi. Namun, pandangan sebaliknya dilontarkan pengusaha properti ternama di Indonesia Benlis Butar-butar CEO Anugerah Sejahtera Land (ASL). Dirinya justru optimis tahun depan sektor properti akan lebih baik lagi.
“Saya orang yang tidak percaya 2023 Indonesia akan resesi. Justru, tahun 2023, menurut saya, perekonomian akan lebih baik lagi, terutama sektor properti, karena pemerintah dan Bank Indonesia akan menerbitkan aturan DP 0 persen untuk semua jenis properti. Selain itu, para investor dan end user sudah terlalu lama wait and see dalam membeli properti lantaran pandemi,” kata Benlis kepada innews, Rabu (27/12/2022).
Meski begitu, dirinya mengakui, kebijakan perpajakan masih dirasa memberatkan para pengusaha dan konsumen, di mana dalam pembelian ada item pajak pertambahan nilai (PPn) sebesar 11%, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) 5%, dan biaya akad kredit yang hampir 5 persen kepada bank pemberi KPR. “Item-item tersebut memang kerap dirasa memberatkan, utamanya bagi end user. Harusnya pemerintah bisa menselaraskan aturan tersebut sehingga tidak membebani konsumen dan perusahaan properti,” ungkap Benlis terbuka.
Karenanya, sebagai pengusaha properti, Benlis berharap tahun depan pemerintah serius memberlakukan kebijakan PPn 0 persen seperti tahun 2021 lalu. Juga mengurangi pajak BPHTB ke Pemda dari 5 persen menjadi 2,5 persen. “Kalau itu bisa diterapkan, tentu akan berimplikasi besar bagi sektor properti. Bisnis properti akan lebih menggeliat lagi. Selain itu, masyarakat dapat memiliki hunian dengan biaya tidak terlalu mahal. Juga pemerintah akan diuntungkan dengan pembayaran pajak yang lebih besar dari unit-unit properti yang terjual,” serunya.
Menurutnya, peran pemerintah melalui kebijakan-kebijakannya akan sangat membantu bangkitnya bisnis properti. “Harus dipahami, sektor properti merupakan bidang usaha dengan tenaga kerja yang relatif banyak dan bertujuan memenuhi kebutuhan rakyat akan tempat tinggal (papan). Kalau itu meredup, bisa dibayangkan berapa banyak tenaga kerja yang akan tergerus,” terang Benlis lagi.
Optimisme Benlis akan prospek industri properti diaplikasikan dengan terus fokus menjual produk-produk eksisting di 4 lokasi perumahan dan kawasan bisnis terpadu miliknya yang bertagline de’minimalist ini. Keempat proyek yang terus dikembangkan yakni, de’mininalist Jagathi, Perumahan de’minimalist cibinong, Cikon City di Cibinong, Ruko Plaza de’minimalist Bekasi.
“Saya melihat konsep de’minimalist yang sederhana dan berkelas itu mudah diterima oleh masyarakat luas. Hal ini nampak dengan animo besar untuk membeli, baik hunian maupun ruko,” tukasnya. (RN)
Be the first to comment