Dewa Dewi Indonesia Gagas Program Integrated Farming di Purwakarta

Wakil Presiden Ma'ruf Amin meresmikan integrated farming di Purwakarta, Jawa Barat

Purwakarta, innews.co.id – Potensi lahan di Purwakarta, Jawa Barat, sejatinya dimanfaatkan, bukan saja untuk pertanian tapi juga meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.

Hal ini dilakukan Yayasan Dewa Dewi Indonesia yang menggagas program integrated farming atau pertanian terintegrasi. Pemanfataan lahan dengan menanam jagunh di Desa Ciparunsari Karyamekar Cisaat, Cibatu tersebut diresmikan langsung oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Senin, 28 Maret 2022 lalu.

“Kegiatan itu adalah hasil kerjasama antara kami dengan Kementerian Pertanian, Kementerian LHK, PT Perhutani, dan Pemerintah Kabupaten Purwakarta,” kata Ketua Umum Yayasan Dewa Dewi Indonesia Heidy M.Hidayat dalam siaran persnya, Selasa (29/3/2022).

Heidy berharap, dengan adanya program ini pihaknya selalu senantiasa bisa memfasilitasi sekaligus menjadi motivator dalam membantu para petani Indonesia, khususnya mereka yang tergabung dalam LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan) yang ada di Purwakarta. “Program Integrated Farming Yayasan Dewa Dewi Indonesia ini merupakan pilot project Yayasan yang untuk pertama kalinya dilakukan di Purwakarta. Selanjutnya, program ini akan diterapkan juga di daerah-daerah lainnya di antaranya Sukabumi, Cianjur, dan Sumedang,” urainya.

“Kami berharap Kementerian Pertanian dan para stakeholders terkait selalu senantiasa mensupport program ini, yang merupakan kepedulian Yayasan Dewa Dewi Indonesia dalam masalah ketahanan pangan dan juga pemulihan ekonomi Indonesia secara instan.

“Yayasan juga mengapresiasi Menteri Pertanian dan jajarannya, Kementerian LHK, Bupati Purwakarta, PT Perhutani dan kepada seluruh elemen yang sudah mensupport kami sehingga acara integrated farming di Purwakarta ini bisa terselenggara,” ucapnya.

Sementara itu, Pembina Yayasan Dewa Dewi Indonesia Siti Mamduha Ma’ruf Amin menjelaskan, di hari yang sama, dilanjutkan dengan peresmian aplikasi Jekdes dan Lapak Abah serta Santri Digitalpreneur yang merupakan startup asli Indonesia dan binaan Yayasan Dewa Dewi Indonesia, di Pendopo Kabupaten Purwakarta.

“Untuk Jekdes atau ojek desa ini merupakan pilot project kami mulai di Sukabumi dan sekarang hadir di Purwakarta,” jelasnya. Saat ini di dalam Jekdes sudah tergabung 500 UMKM, 500 driver dan 10.000 pengguna, di mana Jekdes ini mempunyai motto ‘menjangkau yang tidak terjangkau’.

Siti menjelaskan sedangkan untuk Lapak Abah (Lazindo) merupakan market place UMKM Indonesia, pihaknya sudah bekerjasama dengan Bisa Connect Global Singapura. Setiap UMKM yang masuk di Lapak Abah secara otomatis dipasarkan di Singapura.

Terakhir, aplikasi Santri Digitalpreneur yang merupakan aplikasi hasil kerjasama Yayasan Dewa Dewi Indonesia dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Ini merupakan wadah pelatihan dan pendidikan dalam rangka membentuk santri yang modern dan siap bersaing di industri serta mempunyai intergritas dan wawasan kebangsaan.

“Kami berharap apa yang sudah dilakukan oleh Yayasan Dewa Dewi Indonesia semata-mata untuk kepentingan masyarakat khususnya masyarakat Purwakarta dan masyarakat Indonesia umumnya,” pungkas putri Ma’ruf Amin ini. (RN)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan