
Jakarta, innews.co.id – Perpindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur, diyakini tidak akan meredupkan daya tarik Jakarta sebagai Kota Metropolitan, seperti yang selama ini disandangnya.
“Jakarta punya potensi besar untuk dikembangkan menjadi Kota Global (Global City), setara dengan New York, Paris, London, dan lainnya,” kata Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) DKI Jakarta Diana Dewi, dalam keterangannya, di Jakarta, Rabu (13/3/2024).
Menurutnya, perpindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur justru menjadi langkah awal untuk menata Jakarta lebih baik lagi dengan kekuatan kolaborasi untuk mentransformasikan menjadi global city. Dari sisi infrastruktur, Jakarta sangat siap untuk menjadi Global City.
Hal ini juga semakin diperkuat dengan posisi Jakarta yang sangat strategis dan didukung oleh wilayah sekitarnya sebagai megacities (Bodetabek).
Diana meyakini, meski Jakarta hanya menjadi daerah khusus, bukan lagi Ibu Kota Negara, namun tetap menjadi primadona karena selain menjadi pusat bisnis, juga bisa menjadi pusat niaga, jasa, dan teknologi.
“Kami sebagai pengusaha mendorong Jakarta untuk menjadi pusat bisnis, niaga, dan jasa di Indonesia. Jakarta memiliki kelengkapan infrastruktur dibandingkan daerah lain. Ini menjadi keunggulan, sehingga kalaupun Ibu Kita Negara pindah, tidak akan meredupkan daya tarik Jakarta. Justru dengan berpindahnya Ibu Kota Negara, Jakarta bisa lebih fokus lagi menata wilayahnya,” sebut CEO PT Suri Nusantara Jaya ini.
Berkaca pada data yang ada selama ini, menurut Global Power City Index (GPCI), Jakarta menduduki peringkat 45 dari 48 kota. Dalam Cities in Motion Index, Jakarta berada di peringkat 153 dari 183 kota di dunia. Sementara dalam Economic Intelligence Unit (EIU), Jakarta di urutan 139 dari 173 kota. Serta peringkat ke-69 dari 156 kota dalam Global City Index (GCI).
Lebih jauh Komisaris Independen PT Angkasa Pura Suport ini mengatakan, bila Jakarta menjadi Global City, PDB-nya pun akan meningkat. Kalau tadinya APBD DKI berkontribusi sekitar 8% dari seluruh APBD di Indonesia, maka kedepan bisa menjadi di atas 10%. Untuk itu, Diana mendorong para stakeholders di Jakarta serius mendorong daerah ini menjadi Global City. “Saya yakin, penataan Jakarta menjadi pusat perekonomian nasional akan mampu mendorong peningkatan PDB Jakarta,” serunya.
Owner Toko Daging Nusantara yang begitu terkenal tersebut menuturkan Jakarta harus diberi kewenangan khusus, terutama dalam integrasi transportasi di Jabodetabek. Selama ini sudah berjalan, baik melalui operator Trans Jakarta, LRT, maupun MRT. Hal tersebut harus diperkuat lagi dan jangkauannya diperluas. Sebagai Global City tentunya sarana transportasi yang baik sangat dibutuhkan. (RN)
Be the first to comment