
Jakarta, innews.co.id – Mendorong kemajuan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta koperasi menjadi salah satu tantangan Presiden Indonesia terpilih kedepannya, disamping mendorong pertumbuhan perekonomian mencapai 7%, sehingga tercipta Indonesia Emas 2045.
Seperti diketahui, economic growth Indonesia di 2023, berkisar 5,03%, sementara di 2024 ditargetkan sebesar 5,2%.
“Pertumbuhan ekonomi menjadi tantangan besar pemerintahan yang baru kedepannya. Melalui konsep-konsep hilirisasi dan penguatan usaha domestik, diharapkan target itu bisa tercapai, bahkan melebihi,” kata Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) DKI Jakarta Diana Dewi, dalam keterangannya, di Jakarta, Kamis (29/2/2024).
Menurutnya, selain membuka peluang investasi yang menyerap tenaga kerja, pemerintah juga harus menyejukkan iklim usaha dalam negeri. Salah satunya dengan memangkas ‘pintu-pintu’ birokrasi perizinan serta mendorong regulasi yang ramah terhadap pengusaha.
Dengan begitu, maka baik pengusaha lokal maupun internasional melihat bahwa perizinan yang mudah dan tersistematis akan memberi peluang berinvestasi di Indonesia.
“Kebijakan-kebijakan dan hal-hal yang berpotensi menghambat iklim berusaha harus dihilangkan. Demikian juga oknum-oknum, baik di pemerintah maupun masyarakat yang suka menekan dan memeras pengusaha haruslah diberantas. Kalau pengusaha merasa nyaman berusaha, maka otomatis investasi akan masuk dan tumbuh pesat,” urai Diana yang juga Komisaris Independen PT Angkasa Pura Suport ini.
Dikatakannya, road map Indonesua Emas 2045 yang disusun oleh KADIN Indonesia bisa menjadi acuan dalam menciptakan iklim usaha yang bersih dan baik (clear and clean).
Tumbuhkan UMKM
Diana beranggapan, pemerintah kedepan juga harus fokus mendorong kemajuan UMKM. “Dibalik menterengnya perusahaan-perusahaan besar, UMKM tetap menjadi pilar kuat penopang ekonomi nasional. Para pelaku UMKM begitu militan dan memiliki daya juang yang luar biasa. Ini harus disupport oleh pemerintah. Bila UMKM bisa naik kelas, tentu akan mendorong lahirnya UMKM baru. Tentunya ini juga berkaitan dengan munculnya enterpreneur-enterpreneur baru,” terang Owner Toko Daging Nusantara ini.
Karenanya, Diana meminta agar pemerintah yang baru nanti benar-benar memberikan perhatian lebih terhadap pengembangan UMKM dan koperasi. “Koperasi dan UMKM merupakan soko guru perekonomian bangsa. Karena itu, sektor ini harus benar-benar dimaksimalkan, kesempatan dibuka selebar-lebarnya, baik dari sisi permodalan, perizinan, pembukaan pasar-pasar domestik dan internasional serta mengadopsi teknologi,” serunya.
UMKM, sambung Diana, menjadi pekerjaan rumah (PR) yang harus dituntaskan oleh Presiden-Wapres terpilih. Perlu diformulasikan secara khusus bagaimana UMKM bisa naik kelas, baik dengan regulasi maupun permodalan yang lebih baik lagi.
Bila dua hal ini konsisten dan mendapat perhatian khusus dari pemerintah yang baru nanti, Diana berkeyakinan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan melesat dan menjadi negara maju bukan lagi mimpi di siang bolong.
“Kami dari KADIN sebagai mitra pemerintah tentu siap mendukung dan taat dalam mengimplementasikan segala aturan yang dibuat. Target 7% tidaklah muluk-muluk, namun harus dibarengi dengan kerja keras dan keikhlasan berjuang bagi kemajuan bangsa dan negara tercinta,” pungkas Diana Dewi. (RN)
Be the first to comment