Jakarta, innews.co.id – Pasca Pileg dan Pilpres, Indonesia akan kembali bersiap menggelar pesta demokrasi yakni, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024, yang rencananya akan diadakan pada 27 November 2024 nanti. Berbagai persiapan tengah dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Pilkada Serentak yang akan dilakukan pada 27 November 2024, merupakan titik awal perjuangan Jakarta untuk menjadi Global City, setelah tidak lagi menjadi Ibu Kota Negara,” kata Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Jakarta Diana Dewi, dalam keterangan persnya, di Jakarta, Rabu (24/4/2024).
Menurut Diana, Jakarta membutuhkan pemimpin yang bisa memanfaatkan peluang-peluang agar Jakarta bisa melesat menjadi Kota Global, seperti New York, London, Paris, dan lainnya.
Untuk itu, sambungnya, Jakarta idealnya dipimpin oleh sosok ekonom atau pengusaha yang memiliki rekam jejak positif selama ini dalam menjalankan usahanya. Sebagai kota niaga dan jasa, Jakarta harus mampu menata wilayahnya dengan baik dengan pembangunan berkelanjutan.
“Kota Global menuntut kesiapan, tidak hanya infrastruktur dan teknologi, tapi juga orang-orang yang capable dalam dunia usaha. Pemimpin Jakarta kedepan harus memiliki visi besar dan global. Memiliki kearifan dan keuletan dalam memicu perekonomian serta menyiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul,” sebut Founder PT Suri Nusantara Jaya ini.
Dirinya sangat optimis Jakarta akan semakin maju, meski tidak lagi menjadi Ibu Kota Negara. Bila dikelola dengan baik, transparan dan nirkorupsi, pendapat asli daerah (PAD) bisa melonjak berkali lipat.
“Tantangan yang akan dihadapi justru pada kesiapan SDM, di mana Kita Global harus diisi oleh orang-orang yang memiliki kemampuan lebih, profesional serta mental yang kuat,” imbuhnya.
Pengembangan SDM telah menjadi concern KADIN Jakarta sejak lama. “Sejak awal memimpin KADIN Jakarta, penyiapan SDM unggul terus dilakukan melalui pelatihan-pelatihan. Juga memberi ruang pengembangan usaha, baik di dalam maupun luar negeri,” tutur Founder Toko Daging Nusantara ini.
Anglomerasi
Ditanya soal anglomerasi, Diana mengatakan, kebijakan tersebut akan memberi dampak positif, tidak hanya bagi Jakarta, tapi juga daerah-daerah sekitarnya. Dengan terintegrasinya wilayah-wilayah tersebut, maka akan memudahkan dalam pengembangannya.
“Anglomerasi juga diyakini dapat meningkatkan pendapatan di daerah masing-masing. Jadi, bukan hanya Jakarta saja yang maju. Daerah-daerah lain juga akan ikut berkembang. Namun, kembali lagi, dibutuhkan sosok pemimpin yang benar-benar mengerti soal ekonomi dan bisnis, sehingga bisa mendorong masuknya investasi di berbagai bidang,” tukasnya. (RN)
Be the first to comment