Jakarta, innews.co.id – Sebagai sentra bisnis di Indonesia, tidak bisa dipungkiri para pengusaha di DKI Jakarta terdampak paling besar lantaran pandemi Covid-19. Bahkan dengan infrastruktur bisnis yang modern sekalipun, dimana 50 persen perputaran uang nasional ada di Ibu Kota, Jakarta pun sangat kesulitan menghadapi terpaan virus korona. Tak heran, Jakarta mengalami pertumbuhan minus terbesar dibandingkan provinsi lainnya.
Realitas ini disampaikan Hj. Diana Dewi Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Provinsi DKI Jakarta saat menerima kunjungan Arsjad Rasjid Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Pengembangan Pengusaha Nasional yang juga Calon Ketua Umum Kadin periode periode 2021-2026, di Jakarta, Jumat (16/4/2021) kemarin.
Secara gamblang Diana mengatakan, sedikitnya terdapat 1,2 juta pengusaha di Jakarta. Sebanyak 94 persen di antaranya merupakan pelaku UMKM yang mengalami dampak serius akibat pembatasan sosial.
“Dari 168.000 sudah mendapatkan pembinaan dari Jakpreneur dengan bantuan dari Pemerintah Provinsi DKI. Namun, kami belum bisa 100 persen melakukan pembinaan,” akunya seraya berujar, kedepan dirinya menitipkan pembinaan pengusaha-pengusaha di Jakarta kepada Arsjad.
Pada kesempatan itu, Arsjad membeberkan beberapa langkah konkrit agar pelaku usaha dapat segera mentas dari keterpurukan. Pertama, memprioritaskan kesehatan sebagai tulang punggung ekonomi di saat pandemi. Kedua, pengembangan ekonomi nasional dan daerah. Dan ketiga, pengembangan kewirausahaan dan kompetensi.
Dirinya mengaku siap memimpin serta membangun Kadin yang baru untuk menjadi rumah bersama bagi para pelaku usaha di Tanah Air. “Indonesia membutuhkan Kadin baru yang inklusif dan kolaboratif. Kadin harus menjadi rumah bersama sekaligus wadah kerja sama dan kolaborasi antara pengusaha dan pemerintah,” tukas Arsjad. (RN)
Be the first to comment