Diana Dewi: Target Investasi 2024 Tidak Rasional di Tahun Politik

Hj. Diana Dewi, Ketua Umum KADIN DKI Jakarta memberikan sambutan pada Pembukaan Musda Forum CSR DKI Jakarta, di Hotel Mercure Jakarta Kota, hari ini

Jakarta, innews.co.id – Target investasi Rp 1.650 triliun di 2024 yang dicanangkan oleh Pemerintah Pusat, dinilai sangat berat dan terlalu membebani.. Pasalnya, di tahun politik ini, kondisi negara bisa tidak stabil, perekonomian cenderung mengalami turbulensi, serta tidak fokusnya para pejabat negara.

“Target itu berat ya dan tidak realistis. Karena di tahun ini kita kan mau menghadapi Pemilu dan Pilkada serentak, di mana konsentrasi para pejabat negara pun terpecah. Rasanya sulit memenuhi target tersebut,” ujar Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) DKI Jakarta Diana Dewi, ketika ditanya soal target investasi ribuan triliun tersebut, di Jakarta, Rabu (24/1/2023).

Diana menjelaskan, di tahun politik umumnya kondisi bangsa dipenuhi dengan dinamika yang pasti berdampak pada perekonomian. Apalagi, Presiden Joko Widodo sudah mengeluarkan statement membolehkan aparatur sipil negara (ASN) ikut berkampanye. “Tentu hal ini akan kian menyulitkan untuk memenuhi target tersebut,” jelasnya.

Dia mengatakan, mungkin kalau dimasukkan rencana-rencana investasi dari para investor bisa saja. Tapi itu kan masih wacana dan belum tentu terealisasi. Atau mungkin dimasukkan investasi di pasar modal yang sejatinya tidak memiliki pengaruh signifikan bagi penurunan kebutuhan para pencari kerja. “Pemerintah Pusat harus lebih realistis lah dalam mematok target, apalagi di tahun politik ini. Bisa saja target investasi tersebut direvisi kan,” sarannya.

Sejatinya, sambung Diana, ada banyak sektor yang masih bisa didorong untuk investasi. Misalnya, sektor energi, properti, hortikultural, manufaktur, digital, dan lainnya. Hanya saja dalam hal ini kalau pemerintah kurang fokus dan para investor lebih memilih wait and see, menunggu hasil Pemilu, tentu menjadi tantangan tersendiri.

“Pemilu sebagai agenda politik rutin di bangsa ini tentunya memiliki pengaruh signifikan bagi pencapaian target investasi. Kalau Pemilu bisa berjalan aman, tentu perekonomian tidak akan mengalami kontraksi. Sebaliknya, kalau muncul gunjang-ganjing di Pemilu ini, tentu pertumbuhan ekonomi bisa terkoreksi,” tukasnya.

Sebagai pengusaha, dirinya berharap pemerintah bisa menjaga kondusifitas perpolitikan. “Keriuhan pesta demokrasi jangan diisi dengan hal-hal yang mengakibatkan suasana keruh. Proses kampanye terbuka bisa berjalan baik. Kami yakin, bila Pemilu 2024 bisa berjalan baik, maka kepercayaan investor akan semakin kuat terhadap Indonesia dan tentunya berdampak pada masuknya investasi,” pungkasnya. (RN)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan