Diary Perjalanan Putri Simorangkir: Setu Babakan, Markas Budaya Betawi yang Minim Promosi

Putri Simorangkir Ketua Bidang Sosial Budaya Baskara, sebuah komunitas anak bangsa

Jakarta, innews.co.id – Menyinggahi Setu Babakan, di wilayah Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, kita tidak hanya sekadar berwisata, tapi juga diajak untuk melihat, bahkan mempelajari budaya Betawi dengan segala pernak-perniknya.

Perkampungan Budaya Betawi yang telah ditetapkan sebagai Cagar Budaya berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 9 Tahun 2000 tersebut seolah menjadi saksi hidup keberadaan etnis Betawi yang kini semakin terpinggirkan.

Putri Simorangkir (kanan) tengah menelusuri kawasan Setu Babakan, Jumat (5/2/2021)

Guna melestarikan budaya masyarakat Betawi sebagai penduduk asli Jakarta, Gubernur DKI Ali Sadikin pernah mengupayakan membuat cagar alam dan budaya Betawi di daerah Condet, Jakarta Timur, sekitar tahun 1970-an. Hal tersebut dilanjutkan oleh Sutiyoso saat memimpin Ibu Kota Negara ini, dengan membuka kawasan Setu Babakan seluas 32 hektar hingga kini.

“Setu Babakan merupakan tempat yang indah dengan bangunan berornamen Betawi dengan sajian kuliner khas seperti kerak telor, toge goreng, laksa, dan lainnya. Juga kita temui budaya Betawi seperti ondel-ondel, tanjidor, delman Betawi, dan lainnya,” kata Putri Simorangkir Ketua Bidang Sosial Budaya Baskara, sebuah komunitas anak bangsa, kepada innews, usai mengunjungi tempat tersebut, Jumat (5/2/2021).

Putri menilai, Setu Babakan merupakan konservasi masyarakat Betawi yang memiliki wilayah nan hijau, sangat luas, dan indah.

Putri Simorangkir menyempatkan membeli oleh-oleh khas Betawi

Sayangnya, lanjut Putri, dalam penelusurannya di kawasan wisata tersebut, tempat-tempat di sana kurang ditata dan di rawat dengan baik sehingga terkesan kumuh. Dia mencontohkan fasilitas umum seperti toilet tidak terawat.

Hal lainnya yang disoroti Putri adalah minimnya promosi. “Padahal itu tempat wisata, kok tidak didukung promosi yang memadai? Sangat disayangkan. Kalau saja Pemerintah Provinsi DKI Jakarta lebih serius menggarap tempat tersebut, bukan tidak mungkin pengunjungnya akan semakin banyak,” ujar Putri lagi.

Putri Simorangkir menyinggahi rumah Betawi di Setu Babakan

Karenanya, Putri meminta Dinas Pariwisata DKI bisa lebih serius lagi mempromosikan Setu Babakan agar dikenal banyak orang, baik domestik sampai ke mancanegara. “Harusnya kita bangga memiliki budaya Betawi yang begitu kaya. Promosi harus digiatkan, jangan sampai tempat tersebut jadi terbengkalai,” kata Putri mengingatkan.

Sejumlah ornamen Betawi di Setu Babakan

Selain itu, dengan area yang luas, harusnya bisa lebih tertata rapih, sehingga wisatawan yang datang merasa nyaman. “Masyarakat Betawi juga adalah orang Indonesia yang harus dihargai dan dipelihara budayanya. Jangan sampai budaya Betawi tergerus karena tidak terurus,” tukas Putri. (RN)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan