Jakarta, innews.co.id – Entah apa motifnya, Direktur Primaya Hospital PGI Cikini dr. Tweggie Hellina, diduga lakukan fitnah terhadap karyawan dan pasien. Upaya mediasi yang coba dilakukan mentah, gegara Tweggie membantah telah melakukan fitnah. Akankah kasus ini bermuara dengan laporan fitnah di kepolisian?
Salah seorang pegawai senior di bagian customer service Lidya Sembiring mengaku dituduh membocorkan informasi-informasi penting mengenai Primaya Hospital PGI Cikini termasuk nomor-nomor handphone petinggi Primaya Group kepada Parningotan Pardede, salah seorang pasien. Tweggie juga memperingatkan Lydia agar tidak terlalu dekat dengan keluarga Pardede.
“Waktu saya menghadap dr. Tweggie ke ruangannya, Mei 2022, ada dua orang di dalam ruangan itu. Disitu saya dituduh membocorkan nomor telepon petinggi Primaya. Padahal, saya sama sekali tidak punya kontak mereka semua,” aku Lidya yang sudah 34 tahun mengabdi di Primaya Hospital (dulu RS PGI Cikini), kepada awak media di Primaya Hospital, Senin (29/8/2022).
Tidak terima dengan tuduhan Tweggie, Lidya pun coba mengkonfirmasi siapa yang memberikan informasi kepada Direktur Primaya Hospital tersebut. Ketika ada kesempatan bertemu, justru Tweggie membantah telah memfitnah Lidya. Dia mengatakan, itu diucapkan Parningotan Pardede saat rapat dengan pihak Primaya Hospital dan BPJS Kesehatan terkait dugaan sikap diskriminatif terhadap pasien.
Tak puas dengan jawaban tersebut, Lidya terus mencecar Tweggie. Sampai akhirnya diadakan rapat khusus untuk membahas hal tersebut. Lagi-lagi Tweggie membantah telah memfitnah Lidya. Sementara Lidya tetap bersikeras bahwa Tweggie telah melontarkan kata-kata berbau fitnah padanya. “Kok sekarang omongannya beda lagi. Kalau hanya bertanya tidak mungkin saya sibuk-sibuk untuk mencar klarifikasi,” ungkap Lidya.
Sementara itu, Parningotan Padede ketika dikonfirmasi mengaku sama sekali tidak pernah mengatakan hal itu. Pun tidak ada dalam notulen rapat dengan pihak BPJS dan Primaya Hospital. “Saya juga sudah difitnah oleh dr Tweggie. Entah apa maksudnya,” kata Pardede.
Rapat media yang diadakan Senin, 29 Agustus, di Primaya Hospital mentah. Pihak Lidya dan Keluarga Pardede tetap meminta Tweggie untuk mempertanggungjawabkan dugaan fitnah yang ia pintarkan. “Kami hanya minta dia mengakui kesalahannya dan minta maaf,” kata Yunisar boru Siahaan istri Pardede.
Kalau dia tetap tidak mau minta maaf, maka kami akan lanjutkan ke jalur hukum karena fitnah yang ia lakukan sangat berdampak tidak baik, terutama bagi suaminya dan Lidya. “Kami bertiga akan menemui Kapolsek Menteng untuk membicarakan penyelesaiannya,” kata Yunisar lagi.
Sementara itu ketika coba dikonfirmasi, dr. Tweggie tidak bersedia memberikan klarifikasi. “Saya tidak mau. Saya tidak bersedia,” seru Tweggie mengelak. (RN)
Be the first to comment