Jakarta, innews.co.id – Aksi penganiayaan terhadap security bernama Eggi Pranata di sebuah kompleks perumahan elite di daerah Bangka, Kelurahan Pela Mampang, Jakarta Selatan, diduga dilakukan oleh teman dekat artis Nindy Ayunda, berinisial MD.
Ketika dikonfirmasi, Samuel Komaru Siregar, kuasa hukum Eggi dari Kantor Advokat Darwin Aritonang & Partners membenarkan hal tersebut. “Telah terjadi penganiayaan terhadap Eggi pada 4 Januari 2022, sekitar Pukul 14.40 WIB. Saat ini, kasusnya tengah ditangani Polsek Mampang Prapatan. Namun, sudah dua bulan perkembangan penyelidikan terasa begitu lambat. Entah apa sebabnya,” kata Samuel di Jakarta, Jumat (18/3/2022).
Kejadian bermula ketika Eggi sebagai security di perumahan tersebut tengah mengantar paket milik asisten rumah tangga (ART) di rumah Nindy. Karena paket tersebut COD (cash on delivery), Eggi menunggu di depan rumah. Tiba-tiba datang mobil, keluarlah Nindy dan langsung bertanya, barang ditujukan untuk siapa. Setelah dijelaskan, Nindy pun masuk kedalam rumah. Eggi pun melihat ada seorang pria keluar dari mobil tersebut. Sebagai security tentu dia pun menatap ke arah orang tersebut untuk memastikan tamu dari penghuni rumah itu.
Merasa tidak terima dilihat oleh Eggi, pria berinisial MD, yang diduga teman dekat Nindy menghampiri Eggi dan langsung menamparnya. “Apa lihat-lihat?” kata pria yang konon kabarnya pengusaha tajir tersebut.
Tak cukup sampai disitu, meski telah coba dijauhi oleh dua laki-laki yang diduga pengawal MD, namun dirinya masih dipukul juga. Bahkan ia ditarik ke pinggir dan diminta membuka baju dan celananya. Karena tidak mau, maka dipanggil komandan regu (danru) security yang bertugas saat itu. Agar suasana kondusif, Danru tersebut segera meminta maaf kepada MD.
Tidak terima dianiaya begitu, Eggi langsung melapor ke polisi dan divisum. Hasil visum menyatakan, ada luka memar di beberapa bagian tubuhnya akibat penganiayaan. Kasus tersebut dilaporkan ke Polsek Mampang Prapatan.
“Sejumlah saksi sudah dipanggil. Bahkan pembantu tetangga NA sudah bersaksi bahwa benar mendengar ada suara teriakan orang kesakitan di siang itu. Pun NA sebagai penghuni rumah tersebut sudah dua kali dipanggil tapi tidak datang,” kata Samuel.
Dirinya berharap aparat kepolisian bisa menuntaskan kasus ini. “Sudah dua bulan kasus ini tersendat di Polsek Mampang. Ada apa? Padahal, sudah cukup dua alat bukti untuk menahan pelaku penganiayaan. Harusnya polisi segera bertindak dan tidak berlama-lama,” tegasnya.
Meski begitu, Samuel yakin, aparat kepolisian akan profesional menangani kasus ini. Eggi sendiri adalah pegawai outsourcing dari PT Virtus Facility Services. (RN)
Be the first to comment