DPP KMDT Usulkan 3 Maret Sebagai Tahun Baru Batak dan Jadi Hari Libur

Edison Manurung Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Komite Masyarakat Danau Toba (DPP KMDT)

Jakarta, innews.co.id – Dewan Pimpinan Pusat Komite Masyarakat Danau Toba (DPP KMDT) mengusulkan ke Pemerintah untuk menetapkan 3 Maret menjadi Tahun Baru Batak. Ini didasarkan pada penanggalan Batak yang berlaku.

“Kami mengusulkan agar pemerintah menetapkan 3 Maret menjadi Tahun Baru Batak, di mana warga Batak di seluruh Indonesia, bahkan dunia, bisa merayakannya,” kata Ketua Umum DPP KMDT Edison Manurung dalam tayangan video yang beredar, Kamis (3/3/2022).

Sistem penanggalan Batak

Tak hanya itu, Edison juga berharap bisa menjadi hari libur fakultatif, terutama bagi orang Batak. “Tahun Baru Batak bisa menjadi hari libur fakultatif,” usulnya lagi.

Edison menambahkan, Perayaan Tahun Baru Batak sudah dilakukan di Kabupaten Samosir dalam suasana semarak dan penuh rasa syukur.

“Para Dewan Pakar Budaya KMDT akan meneliti sejarah tanggal dan hari orang Batak, sehingga nantinya penetapan Tahun Baru Batak lebih komprehensif karena sudah melalui kajian dari para pakar budaya,” terangnya.

Penanggalan orang Batak

Selain itu, Edison juga mengusulkan agar seluruh sekolah, mulai dari SD SMP SMU-SMK, di seluruh daerah di Kawasan Danau Toba diwajibkan untuk belajar tulisan (aksara) Batak. “Ini sangat penting untuk mempertahankan kearifan lokal yang sekarang sudah mulai punah,” imbuhnya.

KMDT sangat mendukung program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi yang tengah berupaya melestarikan bahasa-bahasa daerah. “Ini program yang bagus dan harus ditindaklanjuti di daerah masing-masing. Salah satunya dengan memasukkan pelajaran Aksara Batak dalam kurikulum sekolah-sekolah, terkhusus di Kawasan Danau Toba,” pungkasnya. (RN)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan