Jakarta, innews.co.id – Memastikan roda perekonomian tetap berjalan di masa pandemi ini bukan perkara mudah. Namun, Presiden Joko Widodo sudah berpikir selangkah lebih maju. Di satu sisi upaya mencegah kian meluasnya wabah Covid-19 terus dilakukan, sementara di sisi lain, pembangunan infrastruktur, termasuk destinasi wisata tetap berjalan, dengan harapan saat pandemi berlalu, Indonesia bisa langsung bangkit.
Hal tersebut menjadi kesimpulan dari diskusi yang diadakan Komite Masyarakat Danau Toba (KMDT) yang diadakan di Gedung Tengku Rizal Nurdin, Medan, Sumatera Utara, Sabtu (5/2/2022). Sejumlah tokoh nasional tampil dalam diskusi tersebut antara lain, HR. Agung Laksono (Dewan Pertimbangan Presiden), Sandiaga Uno (Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif), Eddy Rahmayadi (Gubernur Sumut), Jimmy Panjaitan (Dirut Badan Otorita Danau Toba), dan lainnya.
“Membangun perekonomian nasional tentu tidak bisa dikerjakan oleh pemerintah pusat semata. Butuh dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah daerah, komunitas masyarakat, dan seluruh rakyat,” kata Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) KMDT Edison Manurung saat membuka acara tersebut.
Sejak awal terbentuk, kata Edison, KMDT begitu concern mendukung kebijakan Presuden Jokowi dalam memajukan pariwisata di Danau Toba. “Kami berkeyakinan dengan sarana dan prasarana pariwisata yang mumpuni, maka akan mendongkrak pendapatan negara. Untuk itu, gagasan Presiden Jokowi untuk menjadikan Danau Toba sebagai salah satu destinasi wisata super prioritas dan mendunia sangatlah tepat,” tutur Edison lagi.
Sementara itu Agung Laksono mengatakan, Danau Toba memiliki kekayaan alam yang sangat indah dan layak ‘dijual’ ke mancanegara. Dukungan infrastruktur dan prasarana yang saat ini tengah dibangun akan memudahkan wisatawan untuk datang dan berlama-lama. “Ada banyak kebijakan ekonomi yang dibuat Presiden Jokowi, terlebih di masa pandemi ini. Semua tentu bertujuan pada kesejahteraan dan kemapanan hidup rakyat,” kata Agung Laksono.
Di sisi lain, Sandiaga Uno mengakui, sektor pariwisata sangat terdampak pandemi Covid-19. Namun, keberanian Presiden Jokowi mengambil langkah menuntaskan pembangunan berbagai destinasi wisata, termasuk Danau Toba, patut diapresiasi.
“Ini tentu keputusan yang tidak mudah. Namun, Bapak Presiden tentu telah sangat matang mempertimbangkan berbagai hal. Beliau yakin, bila kawasan wisata telah tertata rapih, maka mendorong wisatawan berduyun-duyun datang. Saat pandemi berlalu, kita (Indonesia) pun sudah siap,” ujarnya.
Edison memastikan seluruh hasil diskusi dan seminar-seminar yang dilakukan oleh KMDT selama ini, baik dengan menteri, gubernur, bupati/walikota, maupun para pakar akan disampaikan langsung ke Presiden Jokowi. “KMDT akan memberikan masukan berharga kepada Bapak Presiden, utamanya tentang kawasan wisata Danau Toba,” pungkasnya.
Selain mengadakan diskusi, KMDT juga mengadakan penandatanganan perjanjian kerja sama SDM Unggul antara Universitas Terbuka dengan KMDT. Juga KMDT menggelar pameran ulos yang dihadiri Ketua Dekranasda Sumut Hj. Nawal Lubis, istri Gubernur Sumut Edy Rahmayadi. (RN)
Be the first to comment