
Jakarta, innews.co.id – Rencana menggunakan sistem e-voting dalam pemilihan Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Notaris Indonesia (PP INI) pada Kongres mendatang, disambut baik oleh para anggota, termasuk Notaris di Yogyakarta. Namun, ada hal penting yang harus dibereskan terlebih dahulu.
“Pemilihan dengan e-voting merupakan suatu kebutuhan di kekinian. Hanya saja, bila INI ingin memberlakukan hal tersebut dalam Kongres INI yang akan datang, harus dibereskan dulu data-data anggota,” ujar Tagor Simanjuntak kepada innews, Kamis (16/6/2022).
Data yang dimaksud terkait anggota yang masih aktif maupun yang sudah pensiun, baik karena usia maupun meninggal dunia. Tagor mengaku, data-data tersebut sangat penting karena rentan ‘dimainkan’ oleh oknum-oknum yang punya kepentingan.
“Sebelumnya harus dibeberkan secara gamblang terkait jumlah anggota yang aktif maupun yang pensiun tadi. Jangan sampai data itu malah disalahgunakan,” tegasnya.
Dirinya yakin, masih cukup waktu untuk melakukan pendataan secara real-time. “Kalau sistem e-voting, harusnya semua notaris bisa ikut. Tapi kalaupun dengan sistem pendaftaran, tetap data tersebut penting disajikan,” tukasnya.
Tagor juga menyarankan bila dengan sistem e-voting, maka dibuka tender untuk vendor yang akan bekerja. “Jangan vendor berasal dari orang dalam, bahaya itu. Potensi kecurangannya tinggi. Harus netral lah,” cetusnya.
Kalau memang vendornya dari pihak yang netral, tidak perlu dicampuri lagi. Sebab, vendor yang terakreditasi akan menjaga nama baik mereka.
Terkait dengan telah habisnya periodisasi kepengurusan PP INI 2019-2022, Tagor beranggapan, idealnya segala acara sampai Kongres sudah ditangani Pengwil-Pengwil. Idealnya memang demikian. Tapi bisa juga oleh PP dengan mengindahkan ketentuan yang baik dan benar. Jangan justru malah ‘bermain’, pungkasnya. (RN)
Be the first to comment