Eksplor Lahan Tidur, Putratama Agro Indo Studi Banding ke Purworejo

Rombongan PT Putratama Agro Indo, bagian dari Holding Company Putratama Group, dipimpin langsung CEO-nya Hj. Susi Andrianis (ketiga dari kiri) mengunjungi perkebunan Melon Ranvas Garden Purworejo

Jakarta, innews.co.id – Pemerintah gencar mendorong pemanfaatan lahan tidur. Salah satu tujuannya untuk memperkuat ketahanan pangan. Data Badan Pertanahan Nasional (BPN) di 2019 menyebutkan, dari 83,6 juta hektare lahan pertanian di Indonesia, sebanyak 20,5 juta hektare berupa lahan tidur.

Potensi besar ini tak akan mungkin mampu dilakukan oleh pemerintah sendiri. Keterlibatan pihak swasta sangat besar dalam memanfaatkan lahan-lahan tidur untuk ditanami dengan berbagai jenis tanaman guna mencukupi kebutuhan pangan masyarakat.

Direktur Utama PT Putratama Agro Indo melihat langsung pembibitan buah melon

Guna mendukung program pemerintah tersebut, PT Putratama Agro Indo yang merupakan Holding Company Putratama Group melakukan studi banding ke Green House Melon di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Selasa, 7 Mei 2024.

Rombongan yang dipimpin langsung oleh Direktur Utama PT Putratama Agro Indo sekaligus CEO Putratama Group Hj. Susi Andrianis, S.Sos., S.Psi., MM., terdiri dari Anggraeni Dwi Saputri, SH (Komisaris PT Putratama Agro Indo), Teky Priyanto, SE (General Manager PT Putratama Agro Indo), Jurika Fratiwi, SE., SH., MM (Pengawas MUS), Maulana Yusuf, SH (Corporate Secretary Putratama Group), dan Zulfikar Pratama, S.Pd (Digital Technologi Manager), selama sehari penuh meninjau langsung perkebunan yang terletak di Desa Pakem, Kecamatan Gebang, Purworejo tersebut.

Studi banding untuk pengelolaan hasil produk-produk pohon kelapa

“Studi banding tersebut bertujuan untuk mengembangkan unit usaha di PT Putratama Agro Indo yang bergerak di bidang pertanian,” kata Susi Andrianis yang juga Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Bidang Sosial dan CSR ini, dalam keterangan persnya di Jakarta, Kamis (16/5/2024).

Di tempat itu, kata Susi, kami bisa melihat langsung pengolahan perkebunan di area yang cukup luas dan ditanami buah-buahan. “Tempat tersebut juga dijadikan wisata agro dan wahana belajar bagi banyak pihak,” ujarnya.

Tim turun langsung melihat kebun melon

Susi Andrianis menambahkan, kegiatan ini juga merupakan upaya mendukung program baik Pemerintah Pusat maupun daerah, utamanya dalam mengeksplorasi lahan tidur, di mana bisa juga dimanfaatkan untuk penghijauan.

“Melalui kegiatan ini, kami juga ingin menularkan dan merangsang semangat dan minat investor, utamanya di Indonesia untuk melakukan hal serupa bagi negeri kita tercinta. Semakin banyak investor berminat menggarap lahan-lahan tidur, saya yakin Indonesia akan mencapai ketahanan pangan secara utuh,” yakin Ketua Komptap Bidang Pertanian dan Pangan Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) ini.

Pembibitan melon di Green House Melon, Purworejo

Dirinya menjelaskan, PT Putratama Agro Indo concern terhadap lahan-lahan tidur di Indonesia yang bisa dimanfaatkan melalui skema kerja sama, di mana hasil yang akan diperoleh nantinya bisa dijual untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, sekaligus menekan harga jual di pasaran.

Susi menguraikan, dari studi banding yang dilakukan pihaknya menyimpulkan bahwa infrastruktur genos (tempat pertanian melon) menjadi salah satu penentu hasil panen tumbuh optimal. Juga melon yang jenisnya begitu variatif di pasaran sangat kompetitif.

“Sejauh ini tidak ada metode standar pengelolaan pertanian melon yang sama dikarenakan setiap petani melon mempunyai pertimbangan metode secara logika yang berbeda satu dengan yang lain,” terang Susi yang pernah meraih penghargaan ASEAN Women Enterpreneur (AWEN) di Thailand, 2018 lalu ini.

Studi banding bersama Pemilik Perkebunan Melon Safarijunie- Sukodono Boyolali

Selain itu, sambungnya, dari segi pemupukan berbeda-beda tergantung metode yang dipilih/dipergunakan.

Dikatakannya, tindaklanjut dari studi banding ini pihaknya telah membentuk tim khusus untuk meriset dan menganalisa dengan mengerucutkan perspektif yang terbaik, baik dari sisi pola tanam, varietas yang digunakan, pemupukan, maupun pengolahan dan penjualan.

“Tim khusus yang kami bentuk akan melakukan kajian secara komprehensif sehingga diperoleh hasil yang maksimal dalam pengolahan melon di daerah tersebut,” tukas Susi Andrianis. (RN)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan