Jakarta, innews.co.id – Harapan terbesar lahirnya Provinsi Tapanuli (Protap) ada di tahun ini. Tahun 2023 sudah masuk tahun politik. Pun 2024, pemimpin negara sudah berganti.
Gambaran ini secara lugas disampaikan Dr. Djonggi Simorangkir Ketua Umum Forum Diskusi Batak Sedunia dalam sebuah pertemuan di Restoran Lara Djonggrang, Menteng, Jakarta Pusat, yang menjadi langganan Megawati Soekarnoputri ini, Selasa (1/2/2022).
Hadir para tokoh Batak Sedunia antara lain, Posdam Hutasoit, Dr. Jasman Panjaitan, Brigjen Pol (Pur) Bontor Hutapea, Ir. Leo Nababan, Yockie Hutagalung, Hisar Gurning, dan lainnya.
“Sebagai tokoh-tokoh Batak, tentu kita miris melihat kondisi di Tapanuli dan sekitarnya yang belum mengalami perkembangan signifikan dari waktu ke waktu. Salah satu penyebabnya adalah rentang kendali pemerintahan yang begitu jauh. Bayangkan, untuk sampai ke Ibu Kota provinsi saja, harus menempuh perjalanan berjam-jam, dari Tapanuli ke Medan,” ujar Djonggi.
Tak hanya itu, Tapanuli adalah satu-satunya keresidenan di republik ini yang belum menjadi provinsi. “Lahirnya Protap merupakan legacy terbesar yang bisa kita persembahkan untuk anak-cucu kita. Mereka nanti yang akan mengelola Protap kedepannya,” tuturnya.
Sementara itu Jasman Panjaitan mengatakan, untuk menggolkan hal tersebut, maka harus dibuat langkah-langkah strategis dengan orang-orang yang tepat agar message itu sampai ke Presiden Jokowi. “Percuma saja kita bincang-bincang kalau visi mulia ini tidak sampai ke meja Presiden Jokowi,” ungkapnya.
Di sisi lain, Posdam Hutasoit menegaskan, penyampaian ke Presiden juga harus dibarengi dengan upaya pendekatan ke DPR RI dan para tokoh partai politik. “Kalau Presiden dan Wapres memutuskan mencabut moratorium pemekaran daerah, maka langkah kita jadi lebih ringan,” imbuhnya.
Di sisi lain, Leo Nababan menegaskan, sejatinya semua dokumen dan rekomendasi terkait pembentukan Protap sudah lengkap. “Sekarang kita hanya perlu mendorong para petinggi negeri ini untuk memuluskan langkah. Tentu harus dibarengi dengan berbagai persiapan di kita sendiri,” tukasnya.
Bontor Hutapea juga menekankan pentingnya dibangun suatu forum yang melakukan dialog ke sejumlah petinggi-petinggi negeri ini. “Kita harus rangkul berbagai pihak agar pesan ini sampai dan jelas,” imbuhnya.
Djonggi menuturkan, melalui Forum Diskusi Batak Sedunia ini, perjuangan pembentukan Protap akan dimulai kembali. “Lupakan yang lalu, sekarang kita sama-sama perjuangkan. Semoga Tuhan berkenan dengan niat baik dan tulus kita ini,” tukasnya.
Rencananya, diskusi-diskusi terkait pembentukan Protap akan kontinu diadakan oleh Forum Diskusi Batak Sedunia ini.
Berikut susunan Pengurus Forum Diskusi Batak Sedunia:
Dewan Pembina :
Dr. Jasman Panjaitan (Ketua)
Anggota :
1. John Kennedy Rajagukguk
2. Martua Sitorus
3. Ober Gultom
4. Donald Sihombing
5. Dr. Ida Rumindang Radjagukguk
Dewan Penasihat :
Potsdam Hutasoit (Ketua)
Anggota :
1. Ir. Leo Nababan
2. Brigjen Pol (Purn) Bontor Hutapea
3. Darius Simanjuntak .
4. Irjen Pol (Purn) Bigman L Tobing
5. DR. Sahala Lumban Gaol
6. Prof. Dr. Adler Manurung.
7. Irjen Pol (Purn) Martuani Sormin
8. Sahat Sianturi.
9. Mangapul Panggabean, SH.
10. Yanto Tobing, SH
11. Dr. Anton Sihombing
12. Hisar Gurning
Ketua Umum : Dr. Djonggi Simorangkir
Sekretaris : Asdon Hutajulu, Rio Nainggolan, Victor Ambarita
Bendahara : Yockie Hutagalung
(RN)
Be the first to comment