GARPU Ajak Generasi Muda Raih Mimpi Kuliah di Luar Negeri

Ketua Umum DPP GARPU Jufri Lumintang saat mengikuti webinar bertema, “Meraih Mimpi Lewat Beasiswa LPDP", Senin (3/3/2022) lalu

Jakarta, innews.co.id – Kini, mengecap pendidikan di luar negeri bukan lagi mimpi bagi generasi muda Indonesia. Pasalnya, banyak tawaran beasiswa dari sejumlah pihak, agar kawula muda bisa lebih meningkatkan kemampuan diri dengan studi di luar negeri.

Guna menggugah minat anak muda Indonesia, Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Restorasi Pedagang dan UMKM (GARPU) melaksanakan kegiatan webinar bertema, “Meraih Mimpi Lewat Beasiswa LPDP”, Senin (3/3/2022) lalu.

Tampil sebagai keynote speaker Hillary Brigita Lasut, anggota DPR RI Komisi I. Sebagai narasumber ada Supardin, (Mantan Ketua LPDP DIY, Awarde S3 LPDP UGM, S-2 LPDP UGM), Silviyanti Y. Pangkee (S-2 LPDP Luar Negeri), Fridrik Makanlehi (Sekjen DPP Garpu, Mantan Wakil Ketua Ikatan Alumni dan Awarde LPDP NTT 2017, Tenaga Ahli DPR RI dan S-2 LPDP Dalam Negeri UGM), DR. Yohanes Kurnia (Kabid IT Garpu, Peraih S-2/S-3 Masa Studi satu tahun Perancang Robotik dan CEO PT. Sari Teknologi). Acara ini dibuka oleh Ketua Umum DPP GARPU Jufri Lumintang.

Dalam sambutannya, Jufri Lumintang mengatakan, kegiatan ini penting sebagai informasi bagi masyarakat yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang S-2 dan S-3, tetapi memiliki keterbatasan secara finansial.

“Kegiatan ini kelak dapat berkelanjutkan dengan jangkauan peserta lebih luas lagi di seluruh Indonesia dan pesertanya dapat menginformasikan kepada lingkungannya untuk mengikuti program LPDP,” tambah Jufri.

Hillary Brigita Lasut mengatakan, penerima beasiswa LPDP haruslah memahami bahwa ada tujuan besar yang ingin dicapai oleh pemerintah melalui pemberian beasiswa ini. “Penerima beasiswa di luar negeri harus memiliki mental dan sanggup mengatasi berbagai masalah, termasuk keterbatasan penguasaan Bahasa Inggrisnya,” kata Hillary.

“Kendala terbesar banyak penerima beasiswa asal Indonesia adalah soal bahasa. Mereka harus belajar bahasa untuk negara tujuan, seperti ke Jerman, China, USA, dan Australia sampai 4 bulan,” tambahnya.

Pengalaman juga disampaikan Yohanes Kurnia peraih S-2/S-3 yang awalnya ingin menjadi seorang dokter ini. “Mulai dari SMK, saya sekolah sambai bekerja. Pun saat kuliah pun saya mendapat beasiswa, ketika awal kuliah hanya terpikirkan bagaimana menjadi mahasiswa dan dapat menyelesaikan kuliah terbaik. Tuhan lah yang pegang kendali atas semuanya,” kata Yohanes Kurnia. (RN)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan