Gelar Diskusi, FPK Jaktim-Kesbangpol Petakan Potensi Masalah Pilkada Jakarta

FPK Jaktim bersama Kesbangpol Jakarta Timur menggelar diskusi pemetaan masalah jelang Pilkada DKI Jakarta

Jakarta, innews.co.id – Jakarta Timur, sebagai wilayah terbesar di Jakarta, menyimpan potensi masalah yang besar tiap kali pelaksanaan Pemilukada. Pada beberapa kali pelaksanaan pesta demokrasi lokal, masalah demi masalah kerap terjadi.

Guna mengantisipasi masalah tersebut, Forum Pembauran Kebangsaan Jakarta Timur (FPK JT) bersama Kesbangpol Kota Administrasi Jakarta Timur, menggelar diskusi yang dihadiri perwakilan suku/etnis yang bermukim di daerah tersebut.

Asisten Pemerintahan Kota Administrasi Jakarta Timur Eka Darmawan, SE., M.Si., memberikan sambutan

Acara dibuka oleh Wali Kota Jakarta Timur yang diwakili oleh Asisten Pemerintahan Kota Administrasi Jakarta Timur Eka Darmawan, SE., M.Si. Dalam sambutannya, Eka mendorong FPK JT menjadi garda terdepan dalam ikut mengawal Pilkada Jakarta, 27 November 2024.

Kepala Suku Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Administrasi Jakarta Timur Handoko Murhartriarso, SKM., ME., mendorong FPK JT lebih proaktif dalam ikut mengawal Pilkada Jakarta. “Pemerintah tentu tidak bisa bekerja sendiri, butuh peran serta seluruh komunitas masyarakat,” imbuhnya.

Kepala Suku Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Administrasi Jakarta Timur Handoko Murhartriarso, SKM., ME., tengah memberikan arahan untuk diskusi

Tampil sebagai narasumber, Kasat Intel Polresta Jaktim Kompol Helmi Wibowo, Syamtidar Tomagola (Korbid Pemuda dan Penggerak Kebangsaan FPK JT), dan Abdul Malik (Anggota FPK JT).

Dalam paparannya, Helmi menguraikan, ada sejumlah faktor yang mempengaruhi terjadinya masalah di Jaktim antara lain, perbedaan keyakinan dan pendirian, perbedaan kebudayaan antar-kelompok masyarakat, perbedaan kepentingan antar-individu/kelompok, kesenjangan sosial, dan ketidaksiapan menerima perubahan sosial.

Solusi yang bisa ditawarkan, lanjut Helmi antara lain, mengobarkan semangat nasionalisme, mengajak masyarakat menghargai perbedaan, mengembangkan spirit toleransi, dan menerapkan sikap inklusif.

Suasana diskusi yang berlangsung serius

“FPK JT dan Kesbangpol punya peran besar dalam menciptakan situasi kondusif jelang, saat, dan pasca Pilkada Jakarta. Salah satunya adalah intens berkomunikasi dengan komunitas masing-masing,” kata Helmi.

Sementara itu, Syamtidar Tomagola menegaskan, sebagai forum yang didalamnya ada perwakilan etnis dan tokoh masyarakat, FPK JT dituntut ekstra mengawal pesta demokrasi tersebut, baik melalui kegiatan-kegiatan yang mengedepankan semangat pembauran maupun bentuk-bentuk kolaborasi lintas etnis.

“Pilkada Jakarta merupakan momentum penting. Apalagi saat ini Jakarta bukan lagi Ibu Kota Negara, melainkan sudah menjadi Daerah Khusus Jakarta,” ujarnya.

Di sisi lain, Abdul Malik menyampaikan peran tokoh masyarakat dalam Pilkada Jakarta yakni, memberi suasana nyaman dan dinamis. “Pilkada Jakarta harus menjadi kegiatan yang riang gembira sebagai sebuah pesta demokrasi,” tukasnya.

Ketua FPK JT, H. Lutfi Marzuki mengajak para anggota FPK JT untuk terlibat aktif mengawal Pilkada Jakarta. “FPK JT akan menginisiasi berbagai acara terkait pembauran dan kerukunan dalam upaya menciptakan Pilkada Jakarta yang aman dan damai,” pungkasnya. (RN)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan