Global Prayer, Ketika Umat Segala Bangsa Bersatu Minta Kemurahan Tuhan Selamatkan Dari Pandemi

Jumpa pers Global Prayer yang diadakan selama 40 hari dan 61 hari di 3 negara (Indonesia, Malaysia, dan Singapura). Jumpa pers virtual diadakan Sabtu (24/7/2021)

Jakarta, innews.co.id – Tiga negara yakni, Indonesia, Malaysia, dan Singapura akan bersatu hati menaikkan doa tiada henti mulai dari 7 Juli hingga 5 September, dalam program Global Prayer 40/61, 40 hari doa dan puasa serta 61 hari pujian dan penyembahan.

Hal tersebut disampaikan Tonny Mulia dalam jumpa pers virtualnya, Sabtu (24/7/2021) bersama Ruth Chieng Sy dari Malaysia, Hanny Setiawan, dan Vesty Niaz. “Kita mau ajak umat Kristiani untuk fokus pada Tuhan, bukan pada persoalan yang ada. Dengan fokus pada Tuhan, kita berharap kemurahan-Nya turun atas bangsa-bangsa dan memulihkan kita semua,” jelas Tonny Mulia.

Sementara itu, Pastor Ruth Chieng Sy mengupas tentang bagaimana gerakan doa telah bergulir demikian dahsyat. “Di masa pandemi ini, kita harus terus berdoa, memohon belas kasihan Tuhan. Pandemi adalah masalah kita bersama, karenanya kita juga harus bersatu hati, bersama-sama menaikkan doa pada Tuhan,” kata Pastor Ruth.

Dia menambahkan, di Malaysia telah diadakan Malaysia United Fire Wall (MUFW) selama 50 hari tanpa henti. Demikian juga sebelumnya di Indonesia, melalui Jaringan Doa Nasional, mengadakan acara “24/40” bertajuk Tahta-Nya, yaitu pujian, penyembahan, dan doa salama 24 jam dan 40 hari.

Tonny Mulia mengajak seluruh umat Kristiani untuk bergabung dan bisa mengikuti kegerakan doa bersama lintas bangsa. “Saya berharap dengan kita bersama-sama menaikkan doa, pujian, dan penyembahan bagi Tuhan, maka Ia akan memulihkan bangsa-bangsa dan umat-Nya, memberi kesembuhan, kelegaan, dan kekuatan pada kita semua,” pungkasnya. (RN)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan