
Jakarta, innews.co.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan akan terjadi musim kemarau, meski durasinya tidak terlalu lama.
Diprediksi, curah hujan akan sangat sedikit pada periode Juli-September di sejumlah wilayah. Hal tersebut terjadi karena adanya gerakan angin muson timur yang bertiup dari Benua Australia dan melintasi Indonesia.
Menanggapi fenomena mengeringnya air tanah, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) DKI Jakarta, Diana Dewi meminta warga untuk mempersiapkan diri. Salah satunya dengan lebih bijak menggunakan air bersih.
“Menggunakan air bersih dengan lebih bijak merupakan suatu upaya menghindari dari kekeringan,” kata Diana Dewi, dalam keterangan persnya, di Jakarta, Minggu (8/6/2024).
Dirinya juga meminta agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan PAM Jaya juga mempersiapkan langkah-langkah strategis guna mencukupi kebutuhan warga akan air bersih.
“Ketersediaan dan distribusi air harus tetap dijalankan. Terutama di sejumlah titik krusial, mulai dari Jakarta Timur, Jakarta Utara, sampai Kepulauan Seribu. Untuk itu, Pemprov DKI bersama PAM Jaya harus menyiapkan konsep mitigasi guna mengatasi kekeringan dan kelangkaan air bersih,” serunya.
Diingatkan, agar warga memakai air secukupnya dan mengurangi penggunaan air untuk hal-hal yang tidak urgen. “Bila sudah digunakan, sebaiknya kran air segera dimatikan. Jangan dibiarkan menyala, apalagi sampai luber,” kata pengusaha sukses yang juga Founder Toko Daging Nusantara ini.
Menurutnya, saat ini musim di Indonesia agak sulit diprediksi. Bisa jadi musim kemarau terjadi lebih lama. Karenanya, dituntut kesiapan semua pihak, termasuk masyarakat dalam menghadapi musim kemarau.
“Kalau kita memiliki persiapan yang matang, di mana para stakeholder berjibaku menyiapkan sumber-sumber air yang bisa digunakan dan warga saling bergotong royong, insya Allah kebutuhan air bersih akan tercukupi,” tukas Owner Toko Daging Nusantara ini. (RN)
Be the first to comment