Jakarta, innews.co.id – Kemunculan Women Lawyers Ikatan Advokat Indonesia (IKADIN) cukup mencengangkan, terutama dalam mendorong salah satu organisasi advokat tertua di Indonesia ini menjadi lebih aktif lagi.
Hal ini ditandai dengan gelaran Perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78, yang berjalan meriah dan dihadiri oleh berbagai cabang IKADIN se-Indonesia, di Taman Softball, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (12/8/2023).
Kegiatan yang dibidani oleh Women Lawyers IKADIN ini diisi dengan fun walk, senam pagi bersama, berbagai lomba antara lain, tarik tambang, makan kerupuk, balap kelereng, dll serta bazaar dari sejumlah UKM, dengan panggung besar berdiri megah.
Acara berjalan sukses dan penuh kegembiraan, dihadiri oleh Ketum DPP IKADIN, Sekjen, Ketua Harian, Ketua Dewan Penasihat bersama para pengurus lainnya yang berbaur dengan para peserta baik dari Jakarta maupun dari daerah, bahkan luar Jawa. Peserta mengaku senang dan hajatan yang penuh sensasi ini. Seperti diungkapkan Nur Setia Alam Prawiranegara yang datang mewakili Pengurus DPP dan DPC IKADIN Jakarta Barat dan juga anggota Women Lawyers IKADIN.
“Seru ya acaranya. Ramai banget dan mengasyikkan. Perlombaannya menarik dan healing bagi para advokat,” akunya dengan wajah sumringah, hari ini.
Dirinya sangat bangga dapat berpartisipasi dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan RI ke-78 yang diinisiasi oleh Women Lawyers IKADIN beserta DPP IKADIN.
“Rasanya ini kegiatan yang pertama kalinya pasca pandemi Covid-19, yang bisa dihadiri peserta dari DPC-DPC se-Indonesia,” tuturnya.
Baginya, Womens Lawyers merupakan perkumpulan advokat perempuan yang terlahir dari ibu kandungnya IKADIN. “Women Lawyers IKADIN adalah satu wadah perkumpulan yang mewakili kehadiran perempuan advokat Indonesia yang semangat, kuat, tangguh, dan mandiri dalam menyikapi berbagai permasalahan yang berkaitan dengan hukum. Tujuan dibentuknya wadah ini adalah untuk membangun perempuan Indonesia, bahkan bisa mendorong dengan segala inovasi dan kreasi. Bahkan diharapkan dapat meminimalisir kekerasan terhadap perempuan dan anak. Juga melangkah lebih maju di mana hukum positif yang menjadi panglima. Women Lawyers IKADIN dapat beriringan dengan teknologi terutama kecerdasan buatan yang saat ini mulai dan sedang dilakukan di Indonesia sehingga mewujudkan perempuan Indonesia cerdas dan hebat,” jelasnya.
Konsisten
Setia Alam berharap IKADIN sebagai salah satu pendukung organisasi advokat yang tunggal, sebagaimana pada waktu dibentuk UU Advokat tetap konsisten dan mampu merangkul para advokat yang masih tercerai berai untuk menjadi satu sesuai cita-cita awalnya.
“Juga kepada para anggota IKADIN yang baru masuk memahami sejarah OA ini dengan baik. Bisa dikatakan IKADIN adalah salah satu soko guru bagi PERADI yang melahirkan advokat-advokat tangguh dan menjalankan hukum sebagai panglima,” tukasnya.
Dia menilai, saat ini IKADIN memang berat untuk menjalankan kegiatan karena tidak mempunyai pemasukan atau dana yang kontinu. “Akan tetapi saya melihat karena darah IKADIN sebagai organisasi pejuang, pun telah mengakar, maka dengan bahu membahu saling mengisi satu sama lain dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan yang akan mencerdaskan kehidupan bangsa dan tentunya penuh sukacita,” imbuhnya.
Pendiri Indonesia Feminist Lawyers Club (IFLC) ini menegaskan, “Semoga dari IKADIN dapat melahirkan regenerasi pemimpin-pemimpin advokat yang cerdas, tangguh, fleksibel, akuntabel, dan humble, serta bertanggung jawab kepada anggota dan organisasinya, bahkan yang lebih jauh lagi menjaga marwah organisasi tunggal PERADI”. (RN)
Be the first to comment