Jakarta, innews.co.id – Hari Perempuan Internasional atau International Women’s Day (IWD) yang diperingati 8 Maret, di seluruh dunia menjadi momentum penting, terkhusus bagi perempuan Indonesia.
Mengusung tema ‘Choose To Challenge’, IWD seolah ingin meneguhkan konsistensi perjuangan kaum perempuan dalam menyuarakan bias dan ketidaksetaraan gender. Pose mengangkat satu tangan tinggi-tinggi menjadi simbol komitmen perempuan menantang setiap bentuk ketidaksetaraan, bias gender, dan membantu membentuk dunia yang inklusif.
Kongres Wanita Indonesia (Kowani) menyambut baik IWD tahun ini. Sebagai sebuah wadah federasi beranggotakan 97 organisasi wanita di Indonesia, Kowani secara konsisten terus mengupayakan kesetaraan gender. Selain itu, terus mendorong perempuan Indonesia sebagai ‘Ibu Bangsa’ untuk dapat berperan aktif, baik di ruang domestik sebagai ‘guru’ utama bagi generasi penerus bangsa, juga di ruang publik guna eksis dan mampu berkarya bagi keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.
“Perempuan Indonesia haruslah menjadi pribadi yang merdeka melaksanakan dharma,” kata Dr. Ir. Giwo Rubianto Wiyogo, M.Pd., Ketua Umum Kowani.
Giwo menjelaskan, Kowani melalui berbagai kesempatan secara aktif mendorong perempuan Indonesia untuk maju dan berkarya dalam berbagai bidang. “Saat ini, dunia telah memasuki era 5.0. Perempuan Indonesia pun harus siap menjawab tantangan zaman dalam masyarakat 5.0,” ujar Giwo Rubianto.
Menurut Giwo, meski tantangan masih dihadapi oleh perempuan Indonesia, baik diskriminasi maupun tindak kekerasan, namun jangan menyurutkan spirit kaum perempuan untuk maju dan bangkit menghadapi tantangan kemajuan teknologi yang demikian pesat.
“Hari Perempuan Internasional menjadi saat dimana kita melakukan refleksi serta meneguhkan harapan bagi perempuan Indonesia untuk bergerak maju. Saatnya perempuan Indonesia menunjukkan kemampuan dan jati dirinya sebagai Ibu Bangsa yang produktif, inovatif, kreatif dan inklusif,” tukas Giwo Rubianto. (RN)
Be the first to comment