Jakarta, innews.co.id – Ikatan Alumni Kenotariatan Universitas Diponegoro (Ikanot Undip) gerak cepat (gercep) membantu korban gempa di Cianjur dan Sumedang, Jawa Barat. Kepedulian organisasi yang dipimpin oleh Otty Hari Chandra Ubayani, SH., Sp.N., MH., ini ditunjukkan dengan langsung memberikan bantuan sesuai dengan kebutuhan warga di kedua lokasi tersebut.
“Kami bisa merasakan kesusahan dari warga yang tertimpa musibah gempa bumi. Karena itu, kami langsung bergerak untuk menyiapkan hal-hal yang sesuai dengan kebutuhan warga, seperti air bersih, jamban portable, dan hunian tahan gempa,” kata Otty Ubayani, kepada innews, di Jakarta, Jumat (12/1/2023).
Tak hanya itu, Ikanot Undip juga memberikan sejumlah bantuan, mulai dari sandang, pangan, hingga papan. “Kami mencoba menyesuaikan dengan apa yang menjadi kebutuhan dari masyarakat di Cianjur dan Sumedang. Sebelumnya tim Ikanot Undip sudah melakukan survei untuk melihat kondisi di sana,” terangnya.
Giat sosial ini menjadi salah satu program prioritas di kepengurusan kali ini. “Pada 16 dan 23 Januari ini kami akan mengunjungi Sumedang dan Cianjur untuk melihat ke lokasi dan bertemu langsung dengan masyarakat yang terdampak gempa bumi,” ujarnya.
Pihaknya bekerja sama dengan Budi, doktor dari Undip yang juga seorang pengusaha pembuat jamban portable. “Kami kerja sama dengan beliau untuk pengadaan jamban portable yang sangat bermanfaat pada masyarakat,” imbuh.
Di sisi lain, pihaknya yang pada periode sebelumnya telah membangun laboratorium kenotariatan di lingkungan Kampus Undip, maka mulai tahun ini akan kembali diaktifkan bagi para mahasiswa dan fresh graduated yang mau berpraktik. “Kemarin pas pandemi kan sempat terhenti,” akunya.
Juga akan diadakan seminar-seminar yang berguna untuk menambah wawasan bagi adik-adik kelas maupun para alumni Ikanot Undip. Hal lainnya, tambah Otty, pihaknya akan mengadakan kegiatan umroh bersama serta olahraga.
Kepada para alumni, Otty berpesan, agar tetap survive. “Mungkin banyak yang bilang negara kita, bahkan dunia sedang tidak baik-baik saja. Tapi kondisi ini jangan sampai menyurutkan semangat kerja teman-teman semua. Harus berjuang untuk tetap survive,” tuturnya.
Bagi Otty, kondisi yang tidak mengenakkan itu pasti akan membaik. “Kita perlu antisipasi, tapi bukan berarti menyurutkan semangat kita untuk mengabdi, termasuk kepada wadah alumni kita,” pungkasnya. (RN)
Be the first to comment