Jakarta, innews.co.id – Doa Untuk Indonesia menjadi tema sentral Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) pada Perayaan Tahun Baru Imlek 2572 Kongzili yang akan diperingati pada 12 Februari 2021 besok. Perayaan Imlek sendiri akan diadakan Sabtu, 14 Februari 2021, dalam tayangan live streaming Matakin Pusat, mulai Pukul 10.00 WIB.
“Pandemi Covid-19 menjadi kondisi yang harus disikapi dengan bijak oleh segenap umat Khonghucu. Sehingga diharapkan tidak ada perayaan dalam bentuk kemeriahan, melainkan seluruh aktifitas bisa dilakukan di rumah masing-masing,” ujar Xs. Budi S. Tanuwibowo Ketua Umum Dewan Rohaniwan/Pengurus Pusat Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) dalam jumpa pers virtualnya, Kamis (11/2/2021) sore.
Budi mengatakan, Imlek tahun ini harus dimaknai sebagai sebuah keprihatinan bersama, di mana kita harus bisa mematuhi protokol kesehatan dan himbauan pemerintah agar semua bisa berjalan baik dan tidak menjadi klaster-klaster baru lantaran tertular Covid-19.
“Kami dari Matakin Pusat sudah menyurati semua Makin di daerah dan tidak bosan mengingatkan umat Khonghucu untuk dapat menjalani perayaan tahun baru Imlek dengan bijak. Bahkan, saat momen makan bersama pun disarankan hanya dilakukan oleh keluarga yang berada di satu rumah saja, tanpa perlu harus datang sanak saudara dari tempat lain,” terang Budi.
Sementara itu, Ws. Urip Saputra Ketua Panitia Perayaan Imlek Matakin 2021, menjelaskan, kegiatan Imlek akan ditayangkan melalui kanal Matakin secara live streaming. “Umat bisa mengikuti acara tersebut, baik melalui handphone maupun televisi masing-masing dengan jaringan internet,” jelasnya.
Ketika disinggung soal selalu absennya Presiden RI Joko Widodo pada setiap Perayaan Imlek yang diadakan oleh Matakin, Budi mengatakan, “Ya, kami tidak tahu mengapa demikian. Pastinya, pada setiap Perayaan Imlek Nasional dari tahun-tahun sebelumnya, kami pasti mengundang Presiden”.
Dia menambahkan, soal ketidakhadiran Presiden RI Joko Widodo, sebaiknya ditanyakan langsung kepada beliau. “Kami kan cuma rakyat kecil yang kapasitasnya hanya mengundang saja. Soal bisa datang atau tidaknya Bapak Presiden, ya tentu beliau yang tahu atau minimal Sekretariat Negara,” tambahnya.
Pastinya, sambung Budi, Imlek memiliki makna religius yang dalam bagi umat Khonghucu. “Tentu kita berharap, di tahun yang baru nanti, semua bisa berjalan dengan baik. Kami juga mengajak semua umat Khonghucu untuk berdoa bagi Indonesia agar terbebas dari pandemi Covid-19, dan bisa bangkit kembali,” pungkas Budi. (RN)
Be the first to comment