Jakarta, innews.co.id – Melalui ‘Inspirasi Reginarasi’, Regina Vianney Ayudya, Calon Legislatif DPR RI dari Partai PDI-Perjuangan daerah pemilihan DKI Jakarta 2 (Jaksel, Jakpus, dan Luar Negeri) pada Pemilihan Legislatif 2024, terus menggesa sejumlah program yang langsung menyentuh ke masyarakat luas.
Ada beberapa kategori program pemberdayaan masyarakat yang coba dijalankan, antara lain, pendidikan melalui pemberian beasiswa kepada generasi muda untuk menempuh keilmuan baik melalui pelatihan maupun perkuliahan reguler.
Juga pemberdayaan UMKM, di mana diberikan pelatihan-pelatihan, terkhusus kaum perempuan pelaku UMKM agar dapat mandiri secara finansial dengan produktif melalui platform-platform digital, namun tetap dapat mengurus keluarga secara baik.
“Lainnya, program kesehatan, di mana dilakukan sosialisasi terkait penanganan stunting. Saya bekerja sama dengan salah satu Master Chef Indonesia, yang akan terjun secara rutin, memberikan menu-menu sehat dan bergizi dari buku ‘Mustika Rasa’, yang diharapkan bisa membantu keluarga-keluarga Indonesia terhindar dari stunting,” terangnya.
Paspor gratis
Program Regina yang saat ini mencuat dan menjadi tren adalah pembuatan paspor gratis. “Kami memulai pembuatan paspor gratis ini kepada umat Katolik yang berdomisili di Jakarta Pusat dan secara resmi terdaftar di paroki-paroki Gereja Katolik di wilayah tersebut,” jelasnya.
Tujuannya, sambung Regina, mungkin ada umat Katolik yang mau melakukan ziarah rohani. “Saat ini pembuatan paspor biayanya tidak murah, selain harus mengantri. Karenanya, saya ingin membantu memberi kemudahan. Nantinya, program ini tidak hanya bagi umat Katolik saja, tapi juga kepada masyarakat luas, juga di Jakarta Selatan,” tukasnya.
Melalui program ‘Inspira Reginarasi’, Regina juga akan masuk ke pesantren-pesantren di Jakpus dan Jaksel dan umat agama lain, untuk membantu membuatkan paspor, agar dimudahkan bila mau melakukan Umroh atau naik haji dan lainnya.
Regina menjelaskan, paspor yang dibuat akan berlaku 10 tahun dengan waktu pembuatan diperkirakan hanya 3 hari sudah jadi. Hingga kini, sudah ada 200 pendaftar.
“Program ini kedepan akan terbuka bagi umat-umat agama lain yang akan dibantu sehingga memudahkan dalam membuat paspor. Harapannya, masyarakat bisa melakukan aktifitas keagamaan atau kegiatan lainnya di luar negeri tanpa harus susah mengurus paspor,” pungkasnya. (RN)
Be the first to comment