
Jakarta, innews.co.id – Peringatan Hari Perempuan Internasional atau dikenal dengan International Women’s Day (IWD) tahun ini seolah ingin mengingatkan lagi kaum perempuan akan perjuangan ketidakadilan gender yang belum usai.
Dengan tema ‘Choose to Challenge’, perempuan di seluruh dunia kembali diingatkan akan kesejangan gender yang masih terjadi. Pose mengangkat satu tangan tinggi-tinggi menjadi simbol komitmen perempuan menantang setiap bentuk ketidaksetaraan, bias gender, dan membantu membentuk dunia yang inklusif.

“Kaum perempuan harus berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah dengan kaum pria. Sebab, sejatinya semua manusia diciptakan sama. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan, yang tentunya bisa saling melengkapi,” ujar Otty Hari Chandra Ubayani Ketua Umum Ikatan Alumni Kenotariatan (Ikanot) Universitas Diponegoro kepada innews, Selasa (9/3/2021).
Meski dipandang penting kesetaraan gender, Otty yang juga dikenal sebagai pemilik OH Boutique yang ternama di Ibu Kota ini mengingatkan bahwa kaum perempuan memiliki kodrat dan kewajiban yang harus dijalankan, di antaranya melahirkan, menyusui, dan menjadi pendidik utama bagi anak-anaknya. “Peran perempuan itu sangat sentral, terutama di ruang domestik. Itu juga tidak boleh diabaikan,” ujar wanita cantik yang juga ibu dari dua anak ini.

Jadi, sambung Otty yang juga seorang Notaris/PPAT di Jakarta Selatan ini, tidak bisa semuanya sama. Kesetaraan bisa diartikulasikan dalam lingkup pekerjaan, kesempatan berkarir, serta memiliki kenyamanan dalam menjalankan kegiatannya.
Bagi Otty sendiri, di zaman sekarang, perempun bukan lagi konco wingking atau teman di belakang, melainkan teman yang berdiri sejajar dengan kaum pria. “Sekarang saatnya perempuan tidak menjadi sekadar menjadi konco wingking, tapi berdiri sejajar dengan kaum pria dan mampu memberi support,” tegas Otty yang juga dikenal aktif di sejumlah organisasi ini.

Lebih dari itu, lanjutnya, kaum perempuan, khususnya para ibu adalah pendidik atau guru yang tidak memiliki jam kerja dan tidak ada kata pensiun. Sebab, majunya suatu negara ditentukan dari cara seorang ibu mendidik anak-anaknya.

Memang, tanggung jawab perempuan demikian besar, terlebih di masa pandemi ini. Karena itu, Otty juga mendorong kaum perempuan untuk bisa aktif di ruang publik, khususnya bisa berkarya di bidang ekonomi. Tidak hanya sebagai bentuk aktualisasi diri, tapi juga menambah pertemanan dan memperkuat jaringan yang tujuan agar keluarga lebih sejahtera. (RN)
Be the first to comment