Jakarta, innews.co.id – Tidak hanya tegas dan lugas, sosok Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman juga dinilai sebagai sosok pemimpin yang cerdas dan bervisi besar. Hal ini dibuktikannya usai dikukuhkan sebagai Guru Besar Tetap di Sekolah Tinggi Hukum Militer (STHM), yang diadakan di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (7/11/2023).
“Jenderal Dudung Abdurachman adalah sosok pemimpin pemikir dan bervisi besar,” kata Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) DKI Jakarta Diana Dewi, usai menghadiri sidang senat terbuka dan pengukuhan Kepala Staf TNI Angkatan Darat periode 2021-2023 ini.
Diana mengapresiasi capaian Dudung yang menurutnya sangat baik dan patut diteladani tersebut. “Selamat kepada Jenderal Dudung yang telah berhasil menjadi Guru Besar Tetap di STHM. Ini juga pastinya melanjutkan pengabdian beliau, baik kepada matra TNI AD maupun bangsa dan negara,” kata Founder PT Suri Nusantara Jaya ini.
Dalam orasi ilmiahnya berjudul “Pengaruh Geopolitik dan Geostrategi Terhadap Penguatan Kepemimpinan TNI Angkatan Darat Dalam Mewujudkan Fungsi Ketahanan Nasional”, diuraikan tentang pentingnya mengubah manajemen kepemimpinan TNI AD untuk lebih adaptif dan mengikuti perkembangan zaman.
Orasi tersebut disampaikan langsung dalam sidang terbuka yang dipimpin oleh Ketua Senat Dewan Guru Besar STHM, Jenderal TNI (Purn) Prof A.M. Hendripriyono, dan beberapa guru besar STHM yakni, Prof Dr. Gayus Lumbuun, Prof. Dr. Hikmahanto Juwana, dan masih banyak lainnya.
Dudung menguraikan tujuh strategi manajemen kepemimpinan yang dapat dipraktikkan dalam matra TNI AD untuk merespon disrupsi teknologi dan dinamika geopolitik dunia, di antaranya: pemetaan potensi ancaman dan prioritas keamanan, pembentukan kemitraan dan aliansi, pengelolaan sumber daya, kesiapan dan latihan, diplomasi dan hubungan masyarakat, serta pengawasan teritorial.
Diana Dewi yang juga Komisaris Toko Daging Nusantara ini berharap dengan dikukuhkannya Jenderal Dudung, maka akan mendorong terciptanya TNI AD yang lebih modern dan profesional, utamanya dalam mengawal Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). (RN)
Be the first to comment