Jejak Abdi Hukum Rendy Kailimang, Advokat Bukan Sekadar Profesi Tapi Juga Panggilan Nurani

Rendy A. Kailimang, SH., MH., Bendahara Umum Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Suara Advokat Indonesia (SAI) Jakarta Selatan

Jakarta, innews.co.id – Dunia hukum telah menjadi panggilan hidupnya. Tidak saja sekadar profesi, tapi juga bentuk pengabdian kepada masyarakat luas, utamanya para pencari keadilan.

Kecintaannya pada dunia hukum mulai bersemi dalam benaknya tatkala ia diajak sang ayah, yang tak lain adalah advokat ternama di Indonesia, Denny Kailimang, mengikuti persidangan kasus yang mendera aktifis Budiman Sudjatmiko.

Aktif main golf bersama komunitas Perkumpulan Golf 37GA

“Saat ini saya melihat langsung bagaimana suasana di ruang sidang. Dan itu, meninggalkan kesan mendalam di hati saya,” ujar Rendy A. Kailimang, SH., MH., Bendahara Umum Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Suara Advokat Indonesia (SAI) Jakarta Selatan, kepada innews, di salah satu mal di Kawasan SCBD, Jakarta, Senin (17/10/2022) siang.

Mulailah benih-benih kecintaannya pada dunia hukum tumbuh. Sejatinya, ia ingin meneruskan pendidikan menengah atas yang ia jalani di negeri Pangeran Charles, ke jenjang universitas. Namun, suara hatinya berkata lain. Rendy memutuskan untuk kembali ke Indonesia dan kuliah di Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan (UPH).

Usai menamatkan pendidikan, ia pun berketetapan hati menjadi seorang advokat. “Saya yakini bahwa ini kehendak Tuhan bagi saya, di mana melalui profesi ini, tak hanya sekadar bekerja, tapi saya juga bisa melayani masyarakat,” tuturnya.

Dia mengaku tidak ada paksaan dari kedua orangtuanya untuk terjun ke dunia hukum. “Papa saya sangat demokratis dan memberi kebebasan kepada anak-anaknya untuk memilih jalan hidup masing-masing. Terbukti, anak tertua memilih sebagai design interior, saya sebagai advokat, dan adik saya seorang psikolog,” urai Rendy yang juga duduk sebagai Sekretaris Perkumpulan Golf 37GA ini.

Rendy A. Kailimang, saat menjadi Ketua Panitia Pelantikan Pengurus DPC PERADI SAI Jakarta Selatan di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu

Setelah sempat berpraktik di sejumlah kantor advokat, pada 2010 lalu, Rendy pun resmi memiliki izin praktik advokat. Hingga kini, Rendy aktif di Kantor Advokat Kailimang & Ponto di kawasan elit segitiga emas Jakarta.

Baginya, dunia hukum memiliki challenge tersendiri. Tidak hanya sebuah ilmu yang dinamis dan mengikuti perkembangan zaman, tapi juga memiliki tingkat stres yang tinggi. Sebab, bukan semata membela klien dalam suatu perkara, tapi juga bisa mengedukasi masyarakat agar melek hukum.

“Sebagai negara hukum, maka tujuan dibuat aturan-aturan tersebut dibuat untuk menertibkan kehidupan, mencapai keadilan, dan bisa memberi solusi dalam mengatasi suatu persoalan,” ungkap alumni Master Hukum dari Universitas Padjajaran, Bandung ini.

Dirinya mengaku sangat menikmati profesi sebagai penegak hukum. Pada setiap kasus, ujarnya, kita tidak hanya sekadar membela klien, tapi juga dirinya bisa belajar tentang hukum itu sendiri. Dia mencontohkan ketika menangani kasus keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air. Bagaimana ketika itu, selama 2-3 tahun dirinya berjibaku memperjuangkan hak-hak pihak keluarga korban Lion Air.

Rendy beranggapan, idealnya sebagai officium nobile, penegakkan hukum di Indonesia harus didasarkan pada fakta hukum. Bukan karena uang, maka hukum baru berjalan. “Harusnya semua bisa bertarung sesuai fakta-fakta hukum di pengadilan. Begitu juga baik hakim maupun jaksa semua berdasarkan fakta hukum,” tukas pria low profile kelahiran Jakarta, 6 November 1982 ini.

Dirinya juga menyoroti banyak produk hukum yang masih tumpang tindih. Hal tersebut, ungkapnya, melahirkan ketidakpastian hukum. Padahal, tujuan hukum adalah mengatur hak dan kewajiban seseorang dalam menjalani kehidupan.

Dunia organisasi

Aktif berorganisasi sudah dilakoninya sejak lama. Pun demikian di Peradi. Bermula dari perannya sebagai anggota bidang hubungan antar-lembaga di DPC Peradi SAI Jakarta Selatan, Rendy juga aktif menggawangi berbagai kepanitiaan.

Di periode kepengurusan 2015-2019, Rendy dipercaya sebagai Bendahara DPC Peradi Jaksel. Posisi serupa kembali ia duduki di kepengurusan periode 2022-2026 yang baru saja dilantik di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu ini.

Rendy Kailimang bersama rekan-rekan Pengurus DPC PERADI SAI Jakarta Selatan usai pelantikan

Bagi Rendy, berorganisasi tak hanya bicara silahturahmi, tapi juga upaya membangun persaudaraan dan kebersamaan. “Kita berupaya organisasi mampu menciptakan program-program yang bermanfaat bagi anggota. Selain itu, sebagai tempat kita bertukar pikiran serta melakukan kegiatan-kegiatan positif bersama.

Karenanya, bicara target merekrut 5.000 di era kepengurusannya, seperti yang dicanangkan oleh Ketua DPC Peradi SAI Jaksel Sahat Tamba, pada pelantikan pengurus periode 2022-2026 lalu. “Itu target yang realistis, namun harus dengan kerja keras dan kesolidan seluruh pengurus,” serunya. (RN)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan