Jakarta, innews.co.id – Perayaan Paskah yang sebentar lagi dijelang oleh umat Kristiani menjadi momentum yang tepat untuk merefleksikan perjalanan hidup yang telah dilalui. Terutama menjadi saat yang pas untuk mengakui segala kesalahan dan dosa yang dilakukan, sebagai bentuk ketidaksempurnaan ciptaan Tuhan.
Penguatan pengakuan dosa akan lebih mendalam dirasakan dengan iringan lagu dari single dari album rohani yang dirilis Pdt Sapta Baralaska Siagian bertajuk ‘Ku Akui Dosaku Tuhan’. Tembang karyanya sendiri itu, dibawakan dengan suara yang khas, akan membawa pendengarnya pada pemahaman betapa tidak sempurnanya kita di hadapan Tuhan.
“Lagu ini terinspirasi dari ayat Alkitab yakni, Lukas 18 : 9-14 tentang pemungut cukai yang dibenarkan Tuhan,” ujar Pdt Sapta dalam keterangannya kepada innews, Senin (4/4/2022).
Dikatakannya, yang menyebabkan pemungut cukai pulang dan mendapat pembenaran dari Tuhan karena pada dasarnya Tuhan membenci perbuatan dosa, tetapi Ia mengasihi orang berdosa. Terlebih mereka yang mau bertobat dan meninggalkan dosa-dosanya.
Hanya saja, sambungnya, seperti yang dilakukan pemungut cukai, agar mendapat pengampunan dari Tuhan, maka kita harus mau datang dengan segala kerendahan hati, bahkan bersimpuh di kaki Tuhan sembari mengaku segala dosa-dosa kita.
“Pemungut cukai ini datang merendahkan diri di hadapan Tuhan karena sadar ia seorang pendosa. Sambil mengakui dosa-dosanya, ia memukul-mukul dirinya tanda penyesalan yang dalam. Sikap mau merendahkan diri dan bertobat dengan sungguh-sungguh inilah yang menyebabkan Tuhan membenarkan pemungut cukai ini,” kata Pdt Sapta yang dikenal sebagai pelayan gerakan oikumene di Indonesia ini.
Dirinya berharap lagu ini menjadi berkat bagi yang mendengarkan dan menonton lagu ini di kanal Youtube. “Melalui lagu ini, saya berharap semakin banyak orang bertobat, mengakui segala dosa-dosanya, dan berbalik pada jalan Tuhan,” ujarnya.
Selain berkotbah, sejak dulu Pdt Sapta Siagian dikenal sebagai pencipta lagu yang handal. Talenta memuji Tuhan yang ia miliki terus diasahnya dan telah menghasilkan sejumlah single-single yang menjadi hits dan telah memberkati banyak orang. Di antaranya, Kasih Tuhan (tahun 2009), Tuhanlah Penolongku (2016), Padamu Tuhan (2018), Dalam Dekapan Tuhan (2021), dan terakhir Ku Akui Dosaku Tuhan (2022).
Dikatakannya, single terbarunya ini tergolong lagu rohani umum, sehingga bisa dinikmati bukan saja umat Kristiani, tapi juga umat lainnya.
“Lagu ‘Ku Akui Dosaku Tuhan’ mengajak kepada kita untuk merenung bahwa tidak ada yang tersembunyi dihadapan Tuhan. Bertobatlah dan akui dosa itu dengan rasa sesal dan malu. Jangan pernah bangga bila kita berbuat dosa,” pungkas Pdt Sapta Siagian. (RN)
Be the first to comment