
Jakarta, innews.co.id – Di bulan suci Ramadhan yang penuh keberkahan ini, menjadi waktu yang tepat digunakan oleh umat Muslim untuk memperbanyak shalat. Selain sebagai bentuk mendekatkan diri pada Allah SWT, juga mendapat pahala yang berlimpah.
“Selama Ramadhan, perbanyaklah shalat sunnah siang dan malam. lbadah sunnah (shalat nawafil) memiliki pahala sama dengan ibadah wajib. Shalat sunnah rawatib, tarawih, tahajud harus senantiasa dilakukan,” kata Johari yang juga dikenal sebagai Notaris/PPAT senior di Batam, Kepulauan Riau dalam pesannya kepada innews, Sabtu (24/4/2021).
Johari menguraikan shalat itu hablum minallah, tapi kualitasnya amat ditentukan oleh beberapa elemen terapi yang berbasis pada hablum minannas. Terapi yang dimaksud antara lain hidro terapi, yakni mandi dan wudhu. “Sebelum shalat kita dianjurkan mandi dan diwajibkan berwudhu terlebih dahulu. Selain rukun shalat, wudhu memberikan efek badan dan fikiran segar dan bersih. Benar adanya, kebersihan itu bagian dari iman,” urai mantan mantan Ketua Pengwil IPPAT dan Wapengwil INI Riau ini.
Terapi kedua, aroma terapi (wewangian). “Sebelum shalat kita dianjurkan memakai wewangian non alkohol, agar harum, nyaman dan segar psikis,” lanjutnya. Ketiga, fashion terapi (memakai pakaian putih, bersih dan rapih). “Pakaian rapi memberikan kesan elegan dan indah serta good looking. Sungguh Allah menyukai keindahan,” sambung Johari.
Selanjutnya, irama terapi. Lantunan dan kesyahduan Kalam Ilahi (sesuai tajwid) yang dilafazkan imam dan muadzin dapat membuat relaksasi jiwa kita ketika akan menghadap dan berdialog dalam untaian doa puja puji bacaan shalat dan curahan hati (curhat) personal kita dalam shalat.
“Salah satu tanda orang beriman itu, jika diperdengarkan ayat Allah, maka bergetarlah jiwanya. Getaran jiwa yang merasuk sukma nurani,” katanya.
Dijelaskan pula, esensi shalat adalah doa dan dialog (curhat) dengan Sang Khalik. Ibarat orang telepon dengan nomor: 24434 Ext 5, yang memiliki makna Subuh 2 rakaat, Zuhur 4 rakaat, Asyar 4 rakaat, Magrib 3 rakaat, Isya 4 rakaat, dan dijalankan 5 kali sehari semalam.
“Rasakan nikmat ketenangan (mind relax) setelah menunaikannya secara sepenuh hati. Karena sesungguhnya asshalatu imaduddin (shalat itu tiang agama). Barangsiapa yang tidak menunaikan shalat, maka sama hal merubuhkan agamanya,” tegasnya.
Johari mengajak segenap umat Muslim untuk mendirikan shalat wajib dan sunnat itu dengan khusu‘ (total komitmen kepada Ilahi).
(RN)
Be the first to comment