Kader: “NasDem Berpeluang Masuk Dua Besar, Asalkan Punya Program Spektakuler”

Robertho Manurung pengamat sosial politik

Jakarta, innews.co.id – Pemilihan Umum (Pemilu) akan dilaksanakan pada 2024 mendatang. Namun, geliat partai politik (parpol) sudah mulai terasa, dalam upaya menarik simpatik masyarakat pemilih.

“Parpol harus punya program yang spektakuler bagi masyarakat luas. Kalau program biasa-biasa saja, tentu agak sulit menarik hati masyarakat,” kata Robertho Manurung pengamat sosial politik kepada innews, Senin (4/7/2022).

Mantan pejabat di Kesbangpol Jakarta Timur ini mengatakan, secara umum parpol harus menggagas program-program unggulan yang nantinya bisa mengangkat citra para calon legislatifnya. Demikian juga para caleg harus berorientasi mengangkat suara parpolnya. “Para caleg bukan saja berorientasi agar dirinya masuk DPR atau DPRD, tapi bagaimana mendorong agar semakin banyak suara diperoleh partainya,” kata Robertho yang juga Sekretaris Dewan Pakar Partai NasDem Jakarta Timur ini.

Dia menambahkan, program-program spektakuler harus dimulai sedini mungkin dengan segala sumber daya yang dimiliki oleh masing-masing parpol.

Bicara tentang Partai NasDem, Robertho dengan penuh semangat mengatakan, “NasDem sebagai idola rakyat dan partai unggulan sangat memungkinkan masuk dua besar pada Pemilu 2024 nanti. Guna mencapai target tersebut, diharapkan NasDem memiliki program yang langsung dirasakan rakyat, khususnya terkait dengan UMKM, kaum perempuan, generasi muda, pembangunan pedesaan serta pertanian”.

Robertho menambahkan, NasDem diharapkan menjadi partai modern dengan menitikberatkan aplikasi program nyata dan pendayagunaan pemikiran para pengurus maupun Caleg sebagai pengawal visi-misi Capres-Cawapres yang kelak akan didukung.

Dirinya yakin, dengan terlaksananya program unggulan sebelum Pemilu 2024 dan berjalannya mesin partai sebagaimana mestinya, niscaya masyarakat akan memilih Partai NasDem.

Dicontohkannya, saat ini Pemerintah dan DPR tengah menggodok Rancangan Undang-Undang (RUU) Kesejahteraan Ibu dan Anak, di mana di dalamnya memuat cuti melahirkan selama 6 bulan. “Rasanya tidak perlu selama ini, tapi bagaimana Partai NasDem bisa mengambil peran bagaimana mencukupi gizi wanita yang hamil agar nantinya anak yang dilahirkan bisa sehat dan bebas dari stunting. Misal, dengan bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan susu. Ini langkah konkrit yang bisa mendorong simpati dari masyarakat luas terhadap parpol,” bebernya.

Intinya, lanjut Robertho, bagaimana parpol secara konkrit berkontribusi terhadap masyarakat. “Jangan kita hanya teriak-teriak politik, tapi aksi nyatanya minim. Jangan kita mau dicintai masyarakat, tapi membantu warga pun tidak mampu,” tuturnya.

Agar demikian, penting bagi parpol membentuk divisi khusus terkait implementasi program-program. Sehingga ada pengontrolan yang jelas terhadap pelaksanaan program-program tersebut. “Jangan juga dilakukan parsial, misal oleh masing-masing caleg, tapi harus menjadi program parpol secara utuh yang didukung oleh semua pihak,” tukasnya.

Pun dirinya mengingatkan agar segera didesain program-program unggulan. Jangan saat sudah mendekati Pemilu 2024, baru dilaksanakan. Upaya merebut hati rakyat itu harus dilakukan secara berkesinambungan dan terarah. (RN)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan