Kapal China di Laut Natuna, Indonesia Tak Sadar Dimata-matai

Laut Natuna Utara

Natuna, innews.co.id – Sejak akhir Agustus 2021, kapal China Haiyang Dizhi 10 berada di Laut Natuna. Diduga kapal tersebut tengah coba melakukan survei dasar laut maritim Indonesia.

Dalam laporan Radio Free Asia disebutkan, kehadiran kapal survei China itu merupakan upaya Beijing untuk meningkatkan minat maritimnya di Indo-Pasifik.

Dilaporkan pula, selain Indonesia, sejumlah kapal China juga beroperasi di dekat Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Kuala Lumpur.

“Jakarta telah meremehkan kehadiran kapal-kapal China, bahkan setelah para ahli menunjukkan bahwa pola seperti grid yang diciptakannya adalah tipikal dari survei dasar laut maritim,” tulis laporan tersebut seperti dilansir innews, Kamis (21/10/2021).

Kapal tersebut dilaporkan masih berada di dekat Blok Tuna—ladang minyak dan gas penting di daerah tersebut. Meskipun butuh istirahat untuk memasok kembali pada akhir September, itu kembali pada bulan Oktober.

Dikatakan dalam laporan tersebut, sua minggu lalu, Malaysia telah mengambil sikap tegas dengan memanggil utusan China terkait kehadiran kapal Da Yang Hao di dalam ZEE-nya.

Disebutkan pula, pada Senin (18/10/2021), kapal seberat 4.600 ton itu telah berlayar dalam perjalanan ke utara, lebih dari 200 mil laut di sebelah barat Filipina.

Teekait kehadiran kapal survei China di Laut Natuna, dalam pernyataan singkatnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Indonesia menghormati kebebasan navigasi di Laut Natuna.

“Kita jangan langsung berpikir kehadiran kapal China untuk memata-matai maritim Indonesia. Tidak begitulah,” ujarnya singkat. (RN)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan