Kemandirian Kaum Perempuan Dasar Perjuangan Dyah Anita Prihapsari ke Senayan

Dyah Anita Prihapsari, Calon Legislatif DPR RI dari Partai Perindo daerah pemilihan Banten 3

Jakarta, innews.co.id – Kehadiran kaum perempuan di dunia politik tidak bisa dipandang sebelah mata. Selain inteletualitas, kemampuan intuisinya yang baik diyakini mampu mendorong keseimbangan dalam perpolitikan negeri ini.

“Dunia politik butuh kehadiran kaum perempuan. Dan, perempuan juga butuh ikut berpolitik agar lebih sejahtera dalam berbagai bidang,” kata Dyah Anita Prihapsari, Calon Legislatif DPR RI dari Partai Perindo daerah pemilihan Banten 3, kepada innews, di Jakarta, Minggu (31/12/2023).

Dirinya mengaku sangat tidak setuju bila kehadiran kaum perempuan di panggung politik diremehkan. “Justru kaum perempuan itu akan menjadi penyeimbang di rimba perpolitikan. Dengan segala kelebihan dan kekurangannya, kaum perempuan akan mampu lebih menahan diri, tidak emosional, serta bisa berpikir jernih dalam menyikapi sesuatu hal,” imbuh Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (DPP IWAPI) yang akrab dikenal dengan Ir. Nita Yudhi, MBA., ini.

Dyah Anita Prihapsari yang akrab dikenal dengan Nita Yudhi Ketua Umum DPP IWAPI, aktif membantu kaum perempuan lebih maju lagi

Karena itu, dasar dirinya maju sebagai Caleg DPR RI, salah satunya adalah memperjuangkan kemandirian kaum perempuan. “Siapa lagi yang akan memperjuangkan kalau bukan kita sendiri,” seru Dyah Anita.

Dirinya bersyukur, saat ini semua partai politik diwajibkan mengakomodir kaum perempuan minimal 30% sebagai calon legislatif. “Alhamdulillah, semua partai harus memenuhi kuota 30% perempuan. Tapi masih akan kita lihat bagaimana hasil pemilunya. Semoga minimal ada 30% persen juga perempuan yang lolos ke Senayan. Karena selama ini masih kurang dari 20% yang jadi anggota dewan,” tuturnya.

Dyah Anita memandang, selama ini perempuan hanya dipasang untuk memenuhi kuota parpol peserta Pemilu sajam “Harusnya kedepan, dipastikan dengan aturan bahwa wajib 30% persen perempuan yang menjadi anggota dewan,” usul Ketua AWEN (ASEAN Women Entrepreneur Network), organisasi pengusaha perempuan di negara ASEAN, periode 2021-2023 ini.

Dyah Anita Prihapsari, terus perjuangkan kaum perempuan

Dirinya tidak menafikan bahwa masih banyak perempuan yang enggan masuk dunia politik. Karena itu, pada Pileg 2024 ini, sebaiknya dipilih perempuan-perempuan yang sudah teruji agar dapat menjadi anggota dewan. “Nantinya, perempuan yang jadi di DPR bisa menjadi role model yang akan mendorong keterlibatan kaum perempuan lebih banyak lagi,” tukasnya.

Dia mengingatkan bahwa yang tahu kebutuhan perempuan pastinya perempuan itu sendiri. “Kebangkitan kaum perempuan harus diperjuangkan oleh perempuan sendiri. Jangan berharap hal itu akan dilakukan secara maksimal oleh pihak lain,” imbuhnya mengingatkan.

Dyah Anita Prihapsari yang akrab disapa Nita Yudhi, Ketua Umum IWAPI, bersama Presiden RI Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta

Dyah Anita melihat kontribusi kaum perempuan, terlebih para pelaku usahanya terhadap perekonomian negara cukup mumpuni. Demikian juga pada upaya membuka lapangan kerja dan mendorong perbaikan ekonomi keluarga. Karena itu, dia menegaskan bahwa kemandirian perempuan secara ekonomi harus tercapai.

“Kehadiran saya di DPR RI nanti salah satunya pasti akan memperjuangkan kaum perempuan sehingga lebih bermartabat dan memiliki kemampuan lebih baik demi peningkatan kesejahteraan keluarga, bangsa, dan negara,” pungkasnya. (RN)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan