Keren, Nama Otto Hasibuan Membahana di Tenda Pengungsi Cianjur

Prof. Dr. Otto Hasibuan, SH., MM, Ketua Umum DPN PERADI turun langsung menghantar bantuan kemanusiaan kepada para pengungsi akibat gempa di Cianjur, Jawa Barat, Selasa (29/11/2022)

Jakarta, innews.co.id – Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Perhimpunan Advokat Indonesia (DPN Peradi) Prof. Dr. Otto Hasibuan, SH., MM, ternyata tidak hanya populer di kalangan advokat dan penegak hukum, masyarakat hingga ke pelosok desa pun begitu familiar dengan sosok yang dikenal begitu ramah, low profile, dan bersahabat ini.

Tak heran, saat mengunjungi korban gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat, untuk menyerahkan bantuan kemanusiaan yang dihimpun dari para anggota Peradi, Selasa (29/11/2022), berulang kali nama Otto dipanggil oleh warga setempat. “Pak Otto, Pak Otto…” teriak warga penuh semangat. Mereka tampak antusias bertemu dengan orang nomor satu di organisasi advokat di Indonesia tersebut.

Rombongan PERADI dipimpin langsung oleh Prof Otto Hasibuan disambut meriah oleh para pengungsi korban gempa bumi di Cianjur. Mereka senang bertemu dengan jajaran Pengurus PERADI

Mendengar namanya berulang dipanggil, Otto pun bergegas menghampiri. “Halo, apa kabar? Bagaimana kondisi sekarang? Sehat-sehatkan semua!” tanyanya sembari menjabat tangan warga penuh kasih.

Senyum Otto mengembang sambil melambaikan tangan. Warga pun sontak berebut menyalaminya. Seketika rasa penat para pengungsi yang ditampung di lokasi pengungsian Taman Perwatasari Joglo, hilang melihat kehadiran rombongan Peradi. Baik anak-anak maupun orang dewasa berebut menyalami jajaran Pengurus Peradi.

“Saya kenal Pak Otto karena teringat tahi lalatnya. Sering saya melihat Bapak di televisi saat menangani perkara-perkara,” ungkap Lena, salah satu warga yang ikut mengungsi karena rumahnya rusak berat akibat gempa berkekuatan magnitudo (M) 5,6 tersebut.

Dialog dengan warga pun terjadi. Otto nampak begitu serius mendengar warga berganti-gantian cerita. Rona sedih mengaura di wajahnya. Kisah-kisah duka warga pun mengalir lancar. “Saya bisa merasakan apa yang kalian alami. Ini duka kita bersama. Kalian tidak sendiri menanggungnya,” ujar Otto penuh empati.

Prof Otto Hasibuan sempat berdialog dengan pemerintah daerah setempat, Selasa (29/11/2022)

Banyak warga mengaku masih trauma akibat gempa yang masih kerap terjadi, pun selama di pengungsian. “Rumah saya hancur, rata dengan tanah karena guncangan gempa,” aku banyak warga.

Para pengungsi mengaku senang dikunjungi oleh Peradi. “Saya senang sekali bisa bertemu Pak Otto. Selama ini saya hanya melihat di televisi saja. Gak nyangka akhirnya bisa bertemu,” ungkap warga berbarengan.

Tak lupa warga pun berterima kasih untuk kunjungan yang sangat berkesan ini. “Terimakasih untuk kunjungan dan bantuan yang diberikan. Semoga Pak Otto dan Pengurus Peradi selalu diberikan kesehatan,” tutur warga.

Otto Hasibuan terus menyemangati para warga untuk tetap kuat dan memohon pada Tuhan agar kedepan dijauhkan dari bencana. “Harus tetap semangat ya. Rumah boleh hancur, tetapi hati tidak boleh hancur. Percayalah Tuhan pasti akan menolong kita untuk bisa bangkit dan pulih dari musibah ini,” pesan Otto Hasibuan yang diaminkan oleh para warga.

Tak terasa, cukup lama Otto Hasibuan dan jajaran Pengurus Peradi bercengkerama dengan para pengungsi. Pesan-pesan motivasi terus disampaikan agar bisa benar-benar tabah menjalani cobaan. “Meski harus kehilangan keluarga, sanak saudara, teman, dan kerabat, namun kita harus tetap percaya bahwa ada rencana Tuhan yang terbaik saat ini dan di kemudian hari,” seru Otto.

Prof Otto Hasibuan bersama Pengurus PERADI di tempat pengungsian korban gempa bumi di Cianjur

Populernya Otto Hasibuan di kalangan pengungsi warga Cianjur, menjadi catatan menarik dalam aksi kemanusiaan Peradi ini.

“Ini adalah satu misi peduli kemanusiaan dari Peradi. Hanya berawal dari interaksi para pengurus dan anggota di grup WhatsApps, lalu meluas hingga terjadi aksi kemanusiaan ini,” bebernya.

Otto mengaku sangat terharu dengan kesediaan para advokat menggalang bantuan untuk disumbangkan bagi para pengungsi di Cianjur. “Saya tidak bisa berkata-kata. Apa yang terjadi hari ini sekaligus menepis anggapan banyak orang bahwa kebanyakan advokat sekarang hidupnya individualis. Terbukti, para advokat tetap punya empati dan rasa welas asih untuk berbagi kepada sesama yang membutuhkan,” imbuhnya.

Dia mengaku bantuan yang diberikan tidak seberapa. Tapi setidaknya menunjukkan bahwa advokat yang terhimpun di Peradi memiliki belas kasih dan ketulusan kepada sesama anak bangsa. “Terima kasih untuk para advokat. Apa yang diberikan memiliki arti besar, terutama bagi para pengungsi,” pungkas Otto. (RN)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan