Ketua Pengwil DKI Jakarta INI Ajak Para Pihak Kedepankan Dialog Demi Keutuhan Perkumpulan

Ruli Iskandar Ketua Pengwil DKI Jakarta INI

Jakarta, innews.co.id – Sikap dari 24 Pengurus Wilayah Ikatan Notaris Indonesia (Pengwil INI) merupakan bagian dari demokrasi yang berkembang di perkumpulan para notaris menyikapi rencana Kongres INI XXIV yang oleh pemerintah ditargetkan paling lambat Agustus 2023 ini.

Keinginan dari 24 Pengwil untuk mengadakan Kongres Luar Biasa (KLB) diduga sebagai bentuk kekecewaan atas penundaan Kongres INI yang berlarut. Sebelumnya, Kongres INI rencananya akan diadakan di Bandung, Jawa Barat, namun dirubah waktu dan tempatnya menjadi di Banten. Lagi-lagi karena dianggap kurang representatif untuk menampung peserta yang akan ikut, maka dibatalkan. Dari diskusi dengan Kementerian Hukum dan HAM, maka diminta Kongres INI diadakan selambatnya Agustus 2023 ini.

Ke-24 Pengwil tersebut terhimpun dalam Forum Komunikasi Pengurus Wilayah (FKPW) INI yang mendorong agar diadakan KLB secepatnya.




 

Menyikapi kondisi demikian, Ruli Iskandar Ketua Pengwil DKI Jakarta INI mengaku menghormati sikap rekan-rekan Pengwil tersebut. Namun begitu, dirinya meminta agar rekan-rekannya bertabayun dan membangun komunikasi yang baik dengan PP INI.

“Itu dimaksudkan agar tidak menambah permasalahan di tubuh INI dan guna menghindari terjadinya perpecahan,” ujar Ruli ketika dikonfirmasi innews, Rabu (19/4/2023).

Dia mengusulkan, sebaiknya KLB yang diusulkan ‘Kelompok 24’ ini bisa dikaji dan dipertimbangkan dengan baik dan bijaksana. “Jangan justru karena alasan tertentu KLB dipaksakan karena berpotensi menimbulkan kekisruhan di INI,” sarannya.




 

Bagi Ruli, persoalan antara PP INI dengan FKPW INI hanya lantaran perbedaan pandangan saja. “Saya percaya permasalahan ini dapat diselesaikan jika semua pihak mengedepankan komunikasi yang baik,” tukasnya.

Ruli meyakini rekan-rekannya, baik di PP INI maupun di FKPW bisa membuka diri dan membangun komunikasi dengan semua pihak dengan mengedepankan keterbukaan, kejujuran, saling menghormati, saling mau mendengar, saling mau menerima, dan melepaskan kepentingan pribadi/kelompok serta mengedepankan kepentingan anggota yang lebih luas, kepentingan dan keutuhan perkumpulan sebagai wadah tunggal.

Selain itu, dirinya juga berharap para sesepuh notaris, tokoh-tokoh Notaris dan semua Notaris bisa ikut berkontribusi agar para pihak bisa menyelesaikan perbedaan pandangannya dengan baik, arif dan bijaksana.




 

“Perbedaan pandangan merupakan hal biasa dalam berorganisasi. Namun, ketika semua pihak berorientasi pada kepentingan anggota, kepentingan organisasi dan keutuhan organisasi, maka niscaya segala permasalahan yang ada bisa diselesaikan dengan baik,” pungkasnya. (RN)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan