Jakarta, innews.co.id – Aksi sosial bagi-bagi sembako yang dilakukan Ketua Umum Punguan Pomparan Raja Marpaung dohot Boruna Indonesia (Marboni) Daud Marpaung di sejumlah desa, ditengarai menjadi ajang untuk mendukung salah satu calon yang ikut kontestasi pemilihan kepala desa (Pilkades) di Desa Narumonda 8 Kecamatan Siantar Narumonda, hari ini.
“Harusnya Ketua Umum Marboni bersikap netral dalam Pilkada ini, mengingat di Narumonda Calon Kepala Desa (Cakacdes) semua marga Marpaung yang notabene adalah anggota Marboni,” ujar Kapler Marpaung Ketua Umum Forum Komunikasi Marpaung Indonesia (FKMI), dalam keterangan resminya, Selasa (14/12/2021).
Diberitakan, Ketum Marboni melakukan bakti sosial pembagian sembako di beberapa desa kampung marga Marpaung di Kabupaten Toba antara lain, Desa Lumban Bulbul Balige, Sititotio, Narumoda, Sitorangjae, Lumbantala.
Kapler mempertanyakan aksi sosial pembagian paket Natal ini apakah dikaitkan dengan pemilihan kepala desa dan mendukung calon tertentu? Karena pembagian paket Natal tersebut dilakukan 2-3 hari sebelum pemilihan kepala desa.
Pertanyaannya, kenapa tidak dibagikan setelah pemilihan kepala desa atau satu minggu sebelum hari Natal? Kenapa harus sekarang dibagikan?
Kapler mengaku, mendapat banyak pertanyaan dari warga di Toba atas kegiatan bakti sosial Marboni ini, yang ditengarai kurang adil.
“Kegiatan pembagian sembako sangat baik. Namun, Kapler melihat Ketum Marboni Daud Marpaung kurang bijaksana dalam hal ini. Sebab berpotensi memecah belah marga Marpaung di Toba, khususnya di Narumonda. “Apakah ada agenda dibalik ini semua?” tanya Kapler lagi.
Dengan tegas, Kapler meminta agar aksi bagi-bagi sembako itu dihentikan. “Biarkan Pilkades berlangsung dulu, baru bagikan sembako itu,” tegasnya.
Sebagai organisasi Punguan marga Marpaung tingkat nasional, Kapler menghimbau dan mengingatkan agar kegiatan-kegiatan Marboni jangan dipolitisasi.
Sementara itu, Rommel Marpaung salah satu pengurus Marboni juga menyayangkan pembagian sembako ini karena dilakukan hanya beberapa hari sebelum pelaksanaan Pilkades di Narumonda. “Cara-cara seperti ini berpotensi memecah belah Marga Marpaung. Apalagi kalau yang menerima tidak semuanya. Ini bahaya sekali. Padahal, kita ini komunitas marga yang harus mengedepankan persatuan,” kritiknya lugas (RN)
Be the first to comment