Ketum KADIN DKI Beri Input Pengendalian Volatilitas Rupiah

Diana Dewi sampaikan keluhan rekan-rekan KADIN di daerah kepada ke-3 Capres

Jakarta, innews.co.id – Pengendalian volatilitas rupiah bisa dipengaruhi oleh banyak faktor, baik dalam maupun luar negeri.

“Mendorong stabilitas ekonomi, baik melalui operasi pasar, intervensi harga maupun regulasi yang pro pada pertumbuhan ekonomi akan mendorong penguatan nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara lain,” kata Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) DKI Jakarta Diana Dewi, dalam keterangan persnya di Jakarta, Selasa (30/1/2024).

Diana mengatakan, keputusan Bank Indonesia mempertahankan BI-Rate sebesar 6,00%, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75%, juga merupakan upaya mempertahankan stabilitas nilai tukar rupiah, baik di Semester I/2024 maupun masuk ke Semester II/2024.

Meski begitu, lanjutnya, hal tersebut tidaklah cukup karena harus ada upaya konkrit untuk menekan harga-harga kebutuhan pokok sehingga mendorong daya beli masyarakat yang lebih tinggi lagi. Selain itu, BI bersama pemerintah perlu mendorong regulasi-regulasi yang bisa mendukung perekonomian tumbuh dan stabil.

Owner Toko Daging Nusantara ini menambahkan, pastinya para pengusaha akan tetap mengikuti perkembangan pasar domestik maupun internasional, disamping mencermati kondisi yang ada.

“Pemerintah juga harus konsisten menerapkan kebijakan yang mendukung perkembangan iklim berusaha, bukan sebaliknya. Termasuk di dalamnya menunda pemberlakuan kenaikan tarif pajak,” pintanya.

Terkait pesta demokrasi, Founder PT Suri Nusantara Jaya ini menambahkan, sejatinya perhelatan akbar bangsa ini berjalan aman dan tidak ada gejolak yang berarti.

Dipaparkannya, saat ini ada kecenderungan tingginya persepsi ketidakpastian di sektor riil sehingga menekan upaya penciptaan produktivitas ekonomi dan investasi.

“Hal ini patut diwaspadai. Saya mendorong Pemerintah menciptakan stabilitas ekonomi dan menjalankan program-program yang lebih predictable, sehingga para pelaku usaha bisa tetap menjalankan bisnisnya dengan baik,” tukasnya. (RN)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan