Ketum KADIN DKI Dorong Pemerintah Tingkatkan Literasi Fintech Masyarakat

Diana Dewi Ketua Umum KADIN Provinsi DKI Jakarta

Jakarta, innews.co.id – Pemahaman masyarakat akan financial technology (fintech) dirasa masih sangat kurang. Karena pemerintah didorong untuk lebih menggencarkan lagi sosialisasi, baik manfaat maupun risikonya. Peningkatan literasi masyarakat tentang keuangan digital menjadi keniscayaan.

Hal tersebut dikatakan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Provinsi DKI Jakarta, Diana Dewi, dalam rangka memperingati Hari Fintech yang akan dilakukan selama sebulan (11 November – 12 Desember).

“Sangat penting para stakeholders memberi pemahaman dan peningkatan literasi tentang fintech kepada masyarakat,” ujar Diana Dewi yang juga Bendahara Umum Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) ini.

Harus dipahami bahwa fintech merupakan keniscayaan untuk memudahkan bertransaksi. Begitu juga memiliki potensi mendorong kemajuan ekonomi dengan memanfaatkan konsep digital.

Saat ini, tingkat pemahaman masyarakat akan fintech belum mencapai 50 persen. Itu pun pada masyarakat di perkotaan. Sementara di pedesaan, pasti jauh dibawah itu. Sosialisasi akan manfaat dan risiko fintech, tentu mendorong pemahaman yang benar bagi masyarakat.

Diana mengaku prihatin dengan banyaknya masyarakat yang menjadi korban pinjaman online (pinjol). “Seperti diketahui dari pemberitaan bahwa banyak warga yang terlilit hutang pinjol. Bahkan sampai stres dan bunuh diri. Sangat memprihatinkan, salah satunya karena minimnya literasi,” tukas Founder PT Suri Nusantara Jaya ini.

Sejak hadir di Indonesia sejak tahun 2006, fintech telah berkembang pesat di Indonesia. Ini ditandai dengan kemunculan para start-up, yang didominasi generasi muda. Bahkan saat ini sudah ada fintech syariah. Namun, dalam perjalanannya banyak juga yang gulung tikar.

Itu juga menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi pemerintah untuk bagaimana memberi pemahaman kepada generasi muda agar dapat menjalankan usahanya dengan baik.

Lebih dari itu, pelaku-pelaku usaha fintech didorong untuk inovatif dan berkolaborasi dengan berbagai pihak sehingga kemanfaatannya bisa lebih dirasakan. Salah satunya dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian dan memiliki kerangka manajemen risiko yang handal.

Owner Toko Daging Nusantara ini juga didorong untuk membuat regulasi terhadap perlindungan konsumen, pengembangan ekosistem ekonomi digital yang inklusif dan berdaya tahan. (RN)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan