Ketum KADIN DKI: Pengusaha Tanggapi Dingin Pendaftaran Capres

Diana Dewi Ketum KADIN DKI memberikan sambutan pada business matching dengan pengusaha Vietnam, di Jakarta

Jakarta, innews.co.id – Melemahnya indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pasca pendaftaran bakal calon presiden-wakil presiden menjadi sinyal kontestasi Pilpres 2024 ditanggapi dingin oleh para investor.

“Dari sisi pengusaha, pelemahan IHSG pasca pendaftaran Capres-Cawapres, mengisyaratkan ada kegamangan pada para investor di lantai bursa. Dengan kata lain, ada sikap ‘dingin’ para pengusaha dan investor menyikapi proses pencapresan saat ini. Tidak hanya di lantai bursa, pengusaha secara umum pun sangat berhati-hati di masa-masa ini,” kata Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Provinsi DKI Jakarta, Diana Dewi, dalam keterangan persnya, di Jakarta, Selasa (24/10/2023).

Tekanan juga dialami oleh mata uang rupiah, di mana terjadi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika. “Namun, saya melihat itu lebih diakibatkan terjadi penguatan dollar Amerika yang berdampaknya pada pelemahan rupiah dan hengkangnya sejumlah investor dengan menjual sahamnya,” terang CEO PT Suri Nusantara Jaya ini.

Bahkan catatan terakhir menyebutkan, pekan lalu hampir Rp 20 triliun dana asing telah keluar dari Indonesia.

“Saya melihat saat ini para pengusaha lebih memilih wait and see terkait Pilpres 2024. Para investor saat ini cenderung defensif dengan mengurangi eksposur mereka di pasar saham dan surat utang, sebagai upaya mengantisipasi tekanan jual yang diperkirakan akan berlanjut setidaknya sampai ada kepastian politik yang lebih jelas,” sebut Diana yang juga Bendahara Umum Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Provinsi DKI Jakarta ini.

Bahkan dirinya memprediksi kondisi demikian akan berlangsung hingga tahun depan. “Namun tentu para pengusaha berharap setelah penetapan Capres-Cawapres oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), akan ada perbaikan,” tuturnya lagi.

Ketum KADIN DKI Jakarta ini berharap proses menuju pencoblosan pada Pemilu 2024 tidak dipenuhi dengan black campaign, bahkan character assassination (pembunuhan karakter) yang bisa mempengaruhi perekonomian secara nasional.

“Pemerintah harus mampu memberi kepastian kepada para pengusaha bahwa selama masa kampanye tidak akan terjadi hal-hal yang bisa berakibat gejolak ekonomi, bahkan inflasi. Serta bagaimana tingkat konsumsi di masyarakat tetap stabil,” pintanya. (RN)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan