
Jakarta, innews.co.id – Komite Masyarakat Danau Toba (KMDT) terus mendorong pembangunan Kawasan Danau Toba menjadi destinasi wisata mendunia di era Presiden Jokowi. Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) pun tak luput dari perhatian wadah komunitas masyarakat ini. Salah satunya dengan mendirikan Universitas Tapanuli Raya.
Tak cukup sampai disitu, KMDT juga siap memperjuangkan Sabam Sirait untuk menjadi Pahlawan Nasional. “Kita semua tahu bagaimana perjuangan Pak Sabam dalam mendorong terciptakan kebebasan demokrasi di negeri ini. Sebagai politisi senior, beliau telah banyak berbuat, memberi sumbangsih pemikiran terhadap bangsa dan negara. Untuk itu, KMDT menilai, sudah selayaknya beliau menjadi pahlawan nasional,” kata Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) KMDT Edison Manurung, dalam keterangannya kepada innews, Rabu (9/2/2022).
Edison mengatakan, KMDT akan mendorong hal ini, baik ke DPR RI, DPD RI, MPR RI, hingga ke Presiden Jokowi. “Kami juga akan melakukan kajian dalam rangka mempersiapkan pengajuan Bapak Sabam Sirait menjadi pahlawan nasional. Nantinya hasil kajian tersebut akan kami berikan kepada Dewan Gelar yang akan menentukan pahlawan nasional,” lanjutnya.
Beliau, ujarnya, adalah tokoh nasional, sekaligus kebangsaan masyarakat Batak. Tentu, warga Batak bangga bila sosok yang dikenal sebagai politisi ulung, low profile, lugas, dan cerdas ini ditetapkan sebagai pahlawan nasional. “Kiprah politik Pak Sabam Sirait sudah sangat jelas. Bahkan, hingga akhir hayatnya, beliau masih sebagai Anggota DPD RI,” imbuhnya.
Edison menambahkan, selain memperjuangkan Sabam Sirait sebagai pahlawan nasional, KMDT juga berinisiatif mengusulkan agar nama Bandar Udara Sibisa di Samosir menjadi Bandar Udara Nairasaon.
“Perubahan nama ini penting agar masyarakat di sana benar-benar merasa memiliki bandara tersebut,” jelasnya.
Dalam beberapa tulisan orang Batak dijelaskan, Nairasaon atau bisa juga disebut Narasaon, memiliki legenda tersendiri. Disebutkan, ada empat marga yang terangkum dalam Nairasaon ini yakni, Manurung, Sitorus, Sirait, dan Butar-butar. Keempat marga tersebut sejak dulu telah mendiami Sibisa. (RN)
Be the first to comment