Konferensi Nasional Geopark Indonesia II, Ketum KMDT: “Pemerintah Pusat Sangat Serius”

Ketua Umum DPP KMDT Edison Manurung menghadiri langsung pelaksanaan Konferensi Nasional Geopark Indonesia II, yang dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo, Senin (22/11/2021)

Jakarta, innews.co.id – Diselenggarakannya Konferensi Nasional Geopark Indonesia II, menjadi bukti keseriusan Pemerintah Pusat dalam membangun lima destinasi pariwisata super prioritas di Indonesia. Namun, keseriusan ini harus diimbangi dengan kesungguhan para stakeholders di daerah-daerah guna mendukung realisasinya.

Hal ini dikatakan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Komite Masyarakat Danau Toba (DPP KMDT) Edison Manurung dalam siaran persnya yang diterima innews, Selasa (23/11/2021). “Saya ikut menghadiri secara langsung Konferensi Nasional Geopark Indonesia II. Saya melihat betapa Pemerintah Pusat sangat serius merealisasikan gagasan besar tersebut,” aku Edison.

Dirinya menilai, meski ditengah pandemi Covid-19, namun komitmen Presiden Joko Widodo tidak bergeser untuk menjadikan lima destinasi wisata super prioritas tersebut menjadi mendunia. “Khusus sebagai orang Batak dan warga Sumatera Utara, kita harus bangga atas apa yang dicita-citakan Presiden Jokowi. Harus kita dukung penuh dengan apapun yang bisa kita lakukan,” imbuh mantan Ketua DPP KNPI dua periode ini lagi.

Dikatakannya, dalam Konferensi Nasional Geopark Indonesia II ini dibahas berbagai hal menyangkut pengembangan destinasi wisata super prioritas, sekaligus mengevaluasi kinerja yang sudah berjalan selama ini, termasuk target-target yang mau dicapai di tahun depan.

“Kita meyakini dengan Caldera Toba yang telah menjadi Geopark dunia, akan sangat mendukung pengembangan Danau Toba menjadi destinasi wisata kelas dunia,” tuturnya.

Edison menjelaskan, Geopark adalah wilayah geografi tunggal atau gabungan, yang memiliki Situs Warisan Geologi (geosite) dan bentang alam yang bernilai, terkait aspek Warisan Geologi (Geoheritage), Keragaman Geologi (Geodiversity), Keanekaragaman Hayati (Biodivesity),dan Keragaman Budaya (Cultural Diversity), serta dikelola untuk keperluan Konservasi, Edukasi dan Pembangunan perekonomian masyarakat secara berkelanjutan dengan keterlibatan aktif dari masyarakat dan Pemerintah Daerah, sehingga dapat digunakan untuk menumbuhkan pemahaman dan kepedulian masyarakat terhadap bumi dan lingkungan sekitarnya.

Dirinya berharap melalui Konferensi Nasional Geopark Indonesia II ini, maka pengembangan lima destinasi wisata super prioritas akan lebih cepat lagi. (RN)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan