Jakarta, innews.co.id – Pembukaan gerai Toko Daging Nusantara di sejumlah tempat merupakan bentuk upaya konkrit dari anak bangsa dalam kontribusinya menjaga tingkat inflasi, baik lokal maupun nasional, yang kerap terjadi akibat kelangkaan kebutuhan pokok.
Beberapa waktu lalu, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengingatkan bahwa volatile food menjadi sumber inflasi yang perlu diwaspadai. Inflasi volatile food dimaknai kejutan dalam kelompok barang, seperti bahan makanan, di mana harga bergejolak tiba-tiba yang dipengaruhi oleh musim panen, gangguan alam, dan faktor perkembangan harga domestik dan internasional.
“Sejak awal tujuan kami membuat Toko Daging Nusantara adalah membantu pemerintah dalam mengatasi inflasi. Selain itu, mencukupi kebutuhan masyarakat akan daging segar dan olahan yang berkualitas, higienis, dan halal,” kata Diana Dewi, Founder Toko Daging Nusantara (TDN), saat membuka gerai TDN ke-9 di Jalan Pemuda Kranji, Bekasi Barat, Kamis (2/11/2023).
Diana yang juga Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) DKI Jakarta ini mengatakan, “Kami terpanggil untuk mendorong masyarakat hidup sehat dengan mengonsumsi makanan yang sehat pula. Dengan begitu, khususnya anak-anak bisa terhindar dari stunting”.
Selain itu, lanjutnya, kehadiran TDN juga untuk membantu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di suatu wilayah sehingga lebih berkembang. “Kami membantu menjual produk-produk UMKM dengan harapan usaha mereka bisa lebih survive dan terjadi simbiosis mutualisme dalam berbisnis. Kita maju dan berkembang bersama,” kata Diana Dewi yang juga Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Provinsi DKI Jakarta ini.
Dengan konsep ‘pasar’ modern yang nyaman, aman, dengan multi-produk yang disajikan, TDN juga memanjakan konsumen melalui Kedai Steak Nusantara, yang menawarkan berbagai menu makanan dengan daging premium dan aneka minuman.
Sementara itu, Direktur Pengembangan Bisnis PT Suri Nusantara Jaya Aldi Imam Wibowo menambahkan, warga sekitar dan masyarakat bisa memanfaatkan kehadiran TDN untuk mendapatkan daging berkualitas dengan harga terjangkau.
Antusiasme warga sudah nampak sejak awal pembukaan, selain ada sejumlah diskon yang diberikan terhadap beberapa barang kebutuhan pokok.
“Tempatnya bersih dan nyaman dengan interior yang menarik. Asyik berbelanja di sini,” aku Dewi (42 tahun), warga Kranji, usai berbelanja.
Konsep ‘Gokil’
Pembukaan gerai ke-9 TDN berlangsung meriah. Hadir langsung menandatangani prasasti Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) RI, Arief Prasetyo Adi dan Penjabat Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhammad, serta jajaran Pemkot Bekasi, Ketua YPPSDP Mayjen TNI (Purn) Musa Bangun, Anggota DPR RI, Wakil Ketua DPRD Kota Bekasi, para komisaris, serta direksi PT Suri Nusantara Jaya Group, mitra-mitra bisnisnya, serta masyarakat umum.
Mengusung konsep ‘Gokil’ (Grand Opening Kranji in Love), pembukaan berjalan meriah, di mana para undangan disajikan menu lezat dari Kedai Steak Nusantara. Sebelumnya, TDN telah hadir di Kranggan, Jati Rawamangun, Depok, Duri Kosambi, Cikampek, Cikarang, Tebet, dan Bandung.
Dalam keterangannya, Wali Kota Bekasi mengapresiasi visi mulia TDN dalam membantu pemerintah daerah menekan inflasi dan membantu perkembangan UMKM di wilayahnya. “Kami mendukung kehadiran TDN di wilayah ini, karena selain membantu pemerintah, juga membuka lapangan kerja bagi warga sekitar,” tukasnya.
Menurutnya, kehadiran TDN bisa memberi multiflier effect kepada sektor-sektor lainnya untuk berkembang. “Rasanya harus diperbanyak TDN di wilayah Bekasi ya supaya perekonomian lokal makin menggeliat,” gurau Raden Gani.
Apresiasi serupa juga diberikan Kepala Bapanas Arief Prasetyo. “Untuk kesekian kalinya saya hadir pada pembukaan Toko Daging Nusantara. Ini menjadi bukti komitmen kuat dari pendiri serta jajaran perusahaan untuk berkontribusi nyata bagi bangsa dan negara. Tentu pemerintah akan merasa sangat terbantu dalam upaya mencukupi kebutuhan rakyat,” kata Arief.
Dirinya berpesan agar TDN bisa terus mengembangkan usahanya dan menjangkau masyarakat lebih luas lagi.
“Kami berkeinginan menghadirkan TDN di setiap wilayah di Indonesia. Karena dengan begitu, maka kebutuhan masyarakat akan daging bisa terpenuhi dengan baik,” pungkas Diana Dewi. (RN)
Be the first to comment