Jakarta, innews.co.id – Saat ini, Indonesia telah memasuki era bonus demografi yang ditandai dengan peningkatan jumlah penduduk berusia muda atau usia produktif. Hal ini harus dimaknai sebagai sebuah kekuatan produktif.
Hal tersebut dikatakan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden RI Theofransus Litaay, dihadapan para peserta Konsultasi Nasional (KoNas) dari Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) yang diadakan di Jayapura, Papua, Rabu, 24 Agustus 2022.
“Di satu sisi, bonus demografi menyediakan potensi produktifitas bangsa. Namun, perlu dipersiapkan dengan baik, agar potensi ini dapat dirubah menjadi kekuatan produktif bangsa. Disinilah peran pendidikan, khususnya pendidikan vokasi,” kata pria yang akrab disapa Theo Litaay ini dalam keterangan pers yang diterima innews, Jumat (26/8/2022).
Litaay menekankan bahwa penguatan dan pemerataan pendidikan merupakan salah satu strategi pemerintah dalam mengembangkan sumber daya manusia di Tanah Papua, lewat pendekatan pembangunan kesejahteraan. “Sejak tahun 2017 Presiden Jokowi telah menjadikan fokus pembangunan pada percepatan pembangunan kesejahteraan,” terangnya.
Ikut tampil sebagai narasumber pada acara tersebut antara lain, Deputi bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan dan Pemuda Kementerian Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Dr. Femmy Eka Kartika Putri, secara virtual; Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Papua John Banua Rouw; Wakil Kapolda Papua Brigjen Pol Ramdani Hidayat; dan Pembantu Rektor III Universitas Cenderawasih Jonathan Kiwasi Wororomi. Acara KoNas GMKI ini juga dihadiri oleh Ketua Umum Panitia Benny Arisoy dan Ketua Umum Pengurus Pusat GMKI Jefri Gultom.
Acara yang digelar di Wisma Atlet Mandala Jayapura ini diikuti oleh perwakilan 100 cabang GMKI dari seluruh Indonesia dan bertujuan mempersiapkan materi-materi bagi kegiatan Kongres Nasional GMKI yang akan berlangsung di Toraja, Sulawesi Selatan, akhir tahun 2022 ini. (RN)
Be the first to comment